Wednesday, August 03, 2016

SUICIDE SQUAD

Suicide Squad tayang mulai hari ini di kawasan Indonesia. Dua hari lebih awal dibandingkan perilisannya di kawasan Amerika Utara sono. Suicide Squad merupakan film ketiga dari DC Extended Universe (DCEU) setelah Man of Steel dan Batman v Superman: Dawn of Justice.  Yang artinya sudah barang tentu film ini berkaitan dengan erat dengan 2 buah film yang telah disebutkan tadi. Suicide Squad mengambil timeline setelah kejadian tewasnya Superman.

Suicide Squad bisa dikatakan bukanlah film menceritakan tentang superhero. Melainkan sekumpulan penjahat atau anti hero yang dibentuk khusus oleh pemerintah dengan misi tertentu. Bahasa gampangnya, melawan suatu kejahatan dengan menurunkan tim penjahat. Tersebutlah dalam tim tersebut nama-nama familiar (bagi penggemar komik DC) seperti Deadshot, Harley Quinn, Captain Boomerang, Killer Croc, El Diablo, dll. Tim Suicide Squad ini juga dijuluki dengan panggilan Task Force X.

Lantas, bagaimana filmnya? Well, film yang secara total berdurasi 2 jam ini bagi saya biasa-biasa saja. Cenderung kurang greget. Inilah yang terjadi bila sang sutradara David Ayer yang saya analogikan mencoba untuk menjuggling terlalu banyak bola (di mana masing-masing bola memiliki keunikannya sendiri), menjatuhkan semua bola yang ada bersama-sama dan hanya mampu menangkap beberapa bola saja. Alhasil, dari semua karakter yang ada cuma beberapa karakter saja yang dapat digali dan dikembangkan. Sisanya hanya sekadar pajangan belaka. Tak bisa ditampik, penampilan Deadshot (Will Smith) dan Harley Quinn (Margot Robbie) benar-benar mencuri perhatian penonton. Joker yang diperankan oleh Jared Letto sama sekali tak meninggalkan kesan yang membekas. Justru hambar. Heath Ledger tetap menjadi Joker terbaik sampai saat ini!

Dari segi cerita, penuturannya agak keteteran. Padahal 30 menit pertama sudah cukup menjanjikan. Ke belakangnya malah kabur. Sepertinya kesalahan yang terjadi pada Batman v Superman: Dawn of Justice terjadi lagi di film ini. Yaitu di bagian editing-nya. Seakan-akan ada sesuatu yang janggal (plothole). Entah di bagian mananya. Walaupun ada beberapa klimaks, masih jauh dari cukup untuk memukau penonton. Adegan aksi? Tak ada yang spesial. Demikian pula dengan ketegangan. Untunglah joke-joke yang dihadirkan mampu memberikan kejenakaan dan hiburan tersendiri bagi filmnya. Salah satu hal yang menjadi poin plus bagi film ini adalah daftar lagu-lagu lama (era '80 & '90-an) yang diperdengarkan dan menghiasi film ini dari awal hingga akhir. Sebuah daftar yang sangat berkelas.

Apapun itu, bagi kalian yang seorang fanboy, Suicide Squad tetap layak tonton. Biar tahu film berikutnya seperti apa. Jangan lupa, ada cuplikan tambahan pada mid-credit. Jadi jangan dulu beranjak dari studio. Demikian.

6/10

Enchantress!

No comments: