Saturday, July 27, 2013

THE WOLVERINE

Film ini rilis tanggal 24 Juli 2013 kemarin. Merupakan sekuel dari X-Men Origins: Wolverine. Namun mengambil alur setelah cerita X-Men: The Last Stand. Bagi kalian yang mengikuti film-film X-Men, sudah barang tentu tahu apa yang terjadi dalam X-Men: The Last Stand. The Wolverine sendiri menceritakan tentang seorang Logan yang berpetualang ke negeri Jepang dalam rangka mengunjungi teman masa silamnya yang sedang mengalami sakit. Kunjungan ini melibatkan Logan dalam sebuah konflik. Yang pada akhirnya nanti membawa perjuangan batin terhadap keabadiannya sendiri. Rentan dan emosional.

Bagi saya, The Wolverine filmnya biasa saja. Sedikit drama dengan pengisahan cerita yang tidak berat dan enak untuk diikuti (bahkan terkesan datar dan mudah ditebak). Untuk adegan aksinya juga tidak menampilkan sesuatu yang baru atau mungkin luar biasa. Kecuali adegan pemakaman di dalam kuil yang cukup memukau. Sayangnya pengambilan kameranya terlalu "liar" sehingga kurang bisa dinikmati. Terlebih bila menontonnya pada bangku baris ke satu atau dua atau tiga dari depan. Kasihan.

Di film ini ada beberapa cameo yang muncul. Silakan disaksikan sendiri. Termasuk mid-credit scenenya. Dimana di situ sedikit "memberikan" penjelasan tentang film X-Men: Days of Future Past yang akan dirilis pada tahun 2014 mendatang. Dari mid-credit scene tersebut bisa dikatakan bahwa pihak Marvel Comics begitu ambisius untuk membawa ke  film-film bertemakan X-Men ke arah yang benar (tidak carut marut). Membuat kita penasaran akan sampai sejauh mana dan bermuara kemana. Sekali lagi Marvel Comics unggul selangkah dibandingkan DC Comics dalam soal film.

Hugh Jackman, memang seorang aktor kawakan. Tidak masalah bagi ia untuk memerankan sosok Logan yang kesepian, konflik batin dan pilihan untuk hidup sebagaimana mestinya atau tidak. Begitu menjiwai. Kredit juga diberikan kepada Tao Okamoto yang dengan sukses berperan sebagai Mariko.

Akhir kata, bila kalian memiliki uang lebih dan waktu luang, tak ada salahnya untuk menonton film The Wolverine ini. Dan nontonnya tidak perlu yang versi 3D. Trust me.

Semoga berkenan.

Tambahan:
- Merupakan hal pertama kali menggunakan judul Wolverine tanpa embel-embel X-Men.
- Stan Lee tidak hadir sebagai cameo dalam film ini. Entah kenapa. Tumben.

Friday, July 26, 2013

PACIFIC RIM

Sebenarnya sudah lama saya menonton film ini. Namun baru sekarang bisa memberikan sedikit reviewnya. Ala kadarnya saja ya. Secara keseluruhan, film Pacific Rim ini layak untuk ditonton. Bagi kalian yang menyukai pertarungan antara jaeger (robot super raksasa) dengan kaiju (dari bahasa Jepang, yang berarti monster aneh berukuran raksasa) dan juga aksi hancur-hancuran di sana sini, well, kalian pasti dengan mudah untuk menikmatinya. Dari segi cerita tidak terlalu berat. Cukup gampang dicerna oleh penonton, termasuk anak remaja.

Pacific Rim merupakan film besutan dari sutradara bernama Guillermo del Toro. Merasa familiar dengan nama tersebut? Yup, dialah yang juga bertanggung jawab atas dua buah film Hellboy yang banyak mendapatkan review positif dari penonton, terutama fanboy (Hellboy merupakan karakter dari komik Amerika). Hellboy II: The Golden Army yang rilis tahun 2008 kemarin merupakan buah karya terakhirnya sebelum Pacific Rim ini. Dan rasa kangen para penikmat film akan karyanya dengan sempurna ia limpahkan melalui Pacific Rim ini.

Secara pendapatan/penjualan tiket di seluruh dunia, Pacific Rim bisa dikatakan sukses. Hasil dari kesuksesan tersebut memberikan sebuah keputusan resmi bahwa Pacific Rim akan segera ada sekuelnya. Tentunya ini merupakan sesuatu hal yang perlu disambut dengan gembira. Kita berharap pada sekuelnya nanti lebih banyak lagi jaeger-jaeger yang tampil. Tentunya akan membawa kita bernostalgia lebih ke dalam lagi saat masih kecil dulu. Ingat Megaloman? Godzilla? Ultraman? Gundam? Patlabor? Wow!

Semoga berkenan.

Tambahan:
- Jaeger diambil dari bahasa Jerman yang berarti pemburu.
- Disarankan untuk menonton versi 3D-nya. 

Saturday, July 13, 2013

JASAD - Rebirth of Jatisunda

Bagi penikmat musik metal Indonesia, siapa sih yang tidak kenal dengan JASAD? Salah satu band brutal death metal yang namanya serta gaungnya tidak hanya dirasakan di dalam negeri, tetapi juga sampai ke luar negeri. Band asal kota Bandung ini pada akhir bulan Mei 2013 lalu merilis album terbarunya yang diberi tajuk Rebirth of Jatisunda. Ini merupakan full length album mereka yang ketiga. Sebelumnya ada Witness of Perfect Torture (2001) dan Annihilate the Enemy (2005).

Total di dalam album ini terdapat 10 buah lagu. Dimana 5 lagu diantaranya sudah pernah saya dengar sebelumnya. Saya bahas mulai dari lagu-lagu yang pernah didengar sebelumnya aja ya. Fearless (05:03), memainkan tempo yang cepat dengan hyper blasting pada drum seakan-akan mengingatkan kita akan performa klasik JASAD. Mungkin sekitar di awal tahun 1990-an. Lagu ini sendiri sudah saya dengar pada tahun 2010 lalu secara live. Kok bisa? Yup, JASAD pernah perform di kota Palangka Raya dalam sebuah event metal bernama DISTORSI MAXIMUM 4. Dan mereka membawakan lagu ini. Dashyat!

Cengkram Garuda (04:40), dirilis berupa demo single pada tanggal 17 Agustus 2012 lalu. Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-67 tahun. Sepertinya memang disengaja. Versi demo single dan versi albumnya sedikit berbeda. Yah, mungkin bisa dimaklumi saja. Versi album tentunya sudah mengalami tingkat mixing yang bagus. Lagu Cengkram Garuda ini sendiri liriknya menceritakan betapa orang-orang sudah mulai lupa dengan ideologi dasar negara RI. Yaitu Pancasila. Di sini JASAD, khususnya Man (vokalis sekaligus penulis lirik) mengajak kita untuk kembali memaknai sila-sila yang ada pada Pancasila.

Para penikmat musik JASAD tidak mungkin tidak tahu dengan lagu berjudul Kujang Rompang (05:14). Lagu yang sempat masuk dalam album kompilasi PANCEG DINA GALUR ini menampilkan ciri khas JASAD yang meledak-ledak, yang mampu menciptakan pusaran circle pit pada mosh pit.

Rebirth of Jatisunda (03:48) dan Precious Moment to Die (04:12), dua buah lagu yang muncul dalam versi demo pada bulan Januari tahun 2011 silam, turut disertakan dalam album baru ini. Bahkan salah satu lagunya didaulat menjadi judul album. Antara versi demo dan versi albumnya terdapat perbedaan yang lumayan signifikan. Baik itu dari kualitas sound dan aransemen musik. Precious Moment to Die adalah sebuah lagu yang kencang dengan gravity blast-nya, namun sesekali menghadirkan groove dan down tempo yang asyik. Sekilas mengingatkan saya akan band sadis yang merupakan inspirasi dari JASAD, yaitu SUFFOCATION. Dan itu sama halnya dengan Rebirth of Jatisunda. Kedua lagu ini sangat cocok untuk dijadikan highlight album Rebirth of Jatisunda.

Track berjudul Pasukan Karuhun (03:11) diletakkan pada awal album. Dan lagu ini hanya berupa instrumental saja. Memainkan riff-riff gitar yang berat serta tempo yang lebih pelan daripada biasanya. Bisa membuat pendengar menghentakkan kepalanya naik turun. HEADBANG! Track yang bisa dikatakan sebagai intro ini, begitu selesai, langsung disambut dengan lagu Nagara Ragana Naraga (03:51). Sebuah lagu yang berat, kental dengan sentuhan slam death metal-nya. Layaknya perpaduan antara SUFFOCATION dan DYING FETUS saja. High serta low pitched guttural yang ditampilkan oleh Man cukup oke. Mengimbangi betapa intensnya permainan drum dari Abaz. Salah satu lagu yang menjadi highlight saya dalam album ini.

Re-Diamaton (02:01), sebuah filler-track yang cukup ambisius. Di lagu ini JASAD mengundang Bob Rock yang merupakan vokalis dari band yang juga beraliran brutal death metal asal kota Bandung, yaitu BLEEDING CORPSE. Siliwangi (03:37), adalah lagu yang menceritakan tentang raja Sunda, yaitu Siliwangi (yang memiliki nama asli Sri Baduga Maharaja). Lagu yang juga saya jadikan lagu favorit di album ini. Sunya Ruri (04:51), lagu yang sama dahsyatnya. Memiliki jeda-jeda yang mampu menaikkan adrenalin.

Secara keseluruhan, Rebirth of Jatisunda adalah sebuah album yang sangat layak untuk dijajal ke telinga kalian. Walaupun jujur saja saya masih menyukai album Annihilate the Enemy ketimbang yang satu ini. Salah satu sisi bagusnya dari rilisan ini adalah kualitas soundnya yang mumpuni. Rugi berat jika kalian tidak mengkoleksi barang yang satu ini.

Tak kenal maka tak sayang. JASAD, band yang berdiri sejak tahun 1990 ini terdiri atas 4 orang personil. Mereka adalah Mohamad "Man" Rohman pada posisi guttural vocal (KARINDING ATTACK, eks INJECTED SUFFERAGE), Ferli Suferli (KALUMAN, eks FORGOTTEN) yang mengisi posisi gitar, Yuli Heryanto yang memainkan bass dan terakhir Asep "Abaz" Rosidin (KALUMAN, UNDERGOD) menggawangi posisi drummer.

Semoga berkenan.

IN DEATH WE TRUST, IN BRUTAL WE BLAST!

Tambahan:
- Album Rebirth of Jatisunda juga dirilis oleh Sevared Records, sebuah label yang banyak menaungi band-band metal dari seluruh dunia.
- JASAD berada di bawah naungan label EXTREME SOULS PRODUCTION (yang juga menangani OPIUM, PLASMOPTYSIS, TURBIDITY, BRAIN ASS dan masih ada lagi).
- Dani Papap (eks drummer JASAD) kini memiliki band baru bernama DISMEMBERMENT TORTURE.

Monday, July 08, 2013

THE LONE RANGER

Saat situs Rotten Tomatoes memberikan rating 22% akan film ini, jujur saya jadi sedikit bimbang untuk menontonnya. Ditambah lagi dengan komentar teman-teman di Twitter yang banyak mengatakan hal serupa. Jadi saya berpikir alangkah lebih baik bila uangnya saya simpan dan dipakai untuk menonton Pasific Rim, sebuah film tentang robot yang dari trailernya sudah gila-gilaan. Sampai pada akhirnya, seorang rekan saya di kantor mengajak dan mentraktir saya untuk menonton film The lone Ranger. So, saat saya melangkah ke dalam studio, ekspektasi saya akan film ini tidak ada sama sekali.

Ternyata apa? The Lone Ranger ternyata seru juga tuh! Oke lah kalo soal cerita terasa biasa saja. Tapi banyak yang menutupi kekurangan itu. Adegan kocak yang diperagakan oleh Tonto (seorang Indian yang menjadi sahabat John Reid aka The Lone Ranger), adegan aksinya (terutama kejar-kejaran di atas kereta api) dan masih ada beberapa lainnya. Intinya, The Lone Ranger layak kok untuk disimak. Lupakan saja kata orang-orang di luar sana yang mengatakan lawakan serta adegan kocaknya Tonto yang diperankan oleh Johnny Depp itu sesuatu hal yang basi. Basi bagi orang sana belum tentu basi bagi orang sini. Apa yang ditampilkan melalui karakter Tonto cukup fresh dan renyah. Semua penonton di studio tertawa terpingkal-pingkal dibuat oleh tingkah lakunya.

Tidak melulu nge-banyol, film The Lone Ranger juga menampilkan sisi lain yang bisa membuat kita tersentuh. Simak saja bagaimana kesedihan yang dirasakan Tonto akibat kesalahannya semasa kecil yang membuat sukunya musnah dan akhirnya dirinya dibenci oleh suku Indian lainnya. Atau betapa sulitnya pilihan yang dihadapi oleh John Reid di dalam menegakkan keadilan. Apakah harus sesuai aturan dan hukum yang berlaku? Atau dihabisi dengan hukum rimba?

Film ini juga setidaknya mampu membuat saya bernostalgia saat masih kecil dulu. Yup, The Lone Ranger dulu serial TV-nya pernah ditayangkan oleh TVRI. Dulu saya rutin menontonnya, walaupun sudah terlalu susah untuk mengingatnya kembali. Salah satu hal yang paling memorable akan serial TV The Lone Ranger adalah theme song klasiknya itu. Dan pada film The Lone Ranger ini theme song klasik tersebut kembali diperdengarkan. Tepatnya pada bagian klimaks film tersebut. Yaitu adegan kejar-kejaran kereta yang seru dan menegangkan. Sempat membuat saya merinding. Theme song klasik versi The Lone Ranger ini diigubah oleh Hans Zimmer, yang juga menggarap theme song/score dari trilogi Batman-nya Christopher Nolan.

Akhir kata, tonton saja filmnya di bioskop. Tidak separah yang dikatakan orang-orang kok. Pada hakikatnya, selera orang itu beda-beda. Alangkah lebih baiknya untuk menonton dulu sebelum memutuskan apakah sebuah film itu bagus atau tidak.

Semoga berkenan. Hi-yo, Silver! Awaaay!

Tambahan:
- Tonto dalam bahasa Spanyol berarti "bodoh".
- Johnny Depp ternyata memiliki darah Indian dari nenek buyutnya. Salah satu alasan kenapa dia terpilih untuk berperan sebagai Tonto?

Saturday, July 06, 2013

PALANGKA BERISIK 2

Aksi dari INFEKSI yang sungguh menyentak!
PALANGKA BERISIK, adalah event musik metal yang diselenggarakan oleh PALANGKA RAYA METAL CORNER (atau yang biasa disebut dengan PMC). Jadi bisa dibilang ini juga merupakan produknya PMC selain DISTORSI MAXIMUM. Pada tanggal 29 Juni 2013 kemarin, PALANGKA BERISIK 2 dihelat. Bertempat di Taman Kota Yos Sudarso (depan TVRI Kalteng) dengan mengusung tema Stand for Unity. Acara yang bekerja sama dengan pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah ini secara keseluruhan menampilkan sekitar 30 band. Baik itu band kota Palangka Raya itu sendiri maupun band asal kota lainnya (seperti Buntok, Muara Teweh, Tamiang Layang dan Pangkalan Bun). Khusus untuk Pangkalan Bun, ada 4 buah band yang datang. Mereka tergabung dalam komunitas bernama PANGKALAN BUN METAL FORCE (PMF). Scene metal sekitar wilayah Pangkalan Bun dan sekitarnya tidak boleh diremehkan. Mereka mengalami kemajuan serta perkembangan yang pesat.

Acara PALANGKA BERISIK 2 dimulai pukul 16.00 WIB. Dan berakhir pada pukul 22.30 WIB. Secara keseluruhan acara berjalan dengan lancar. Bahkan bisa dikatakan sukses. Mengingat persiapan yang begitu minim dari panitia. Penonton pun luar biasa antusiasnya. Salah satu faktor kenapa PALANGKA BERISIK 2 kali ini menyita antusias penonton adalah karena konsepnya yang memakai 2 buah panggung. Yaitu Moshing Stage dan Headbanger Stage. Semoga konsep seperti ini bisa diadakan lagi pada event PALANGKA BERISIK berikutnya.

Misi berikutnya dari PMC adalah DISTORSI MAXIMUM 9 (diadakan setelah Lebaran). Sebuah misi yang tentunya tidak mudah. Sebab DISTORSI MAXIMUM memiliki greget tersendiri. Yang artinya secara moral dan tanggung jawab semakin berat untuk dipikul dan dilaksanakan. Bersiaplah, wahai para pejuang metal Palangka Raya. Mari kita pikul dan laksanakan bersama-sama!

Metal nyamah mahutus!

Sumber gambar: @CakraLM

Friday, July 05, 2013

KENJI

Kenji, komik bestseller yang pernah diterbitkan oleh Elex Media sekitar tahun 1993 hingga 1995 (dalam format ukuran B4), kini hadir kembali dalam kemasan yang berbeda. Lebih tebal. Jika edisi terdahulu tamat sampai pada nomor 21, versi kali ini akan selesai hingga nomor 12 saja. Ini merupakan salah satu komik yang layak untuk dikoleksi. Dulu saya tidak sempat untuk memilikinya. Terima kasih kepada Elex Media, yang akhirnya merilis kembali komik ini dalam varian yang berbeda. Dan diberi judul Premium Kenji. Berikut saya berikan sinopsisnya sebentar.

Komik Kenji menceritakan seorang anak yang bernama Goh Kenji yang menyukai seni ilmu bela diri. Ilmu bela diri itu diajarkan oleh kakeknya yang bernama Goh Kyotaro. Ilmu bela diri yang dikuasai Kyotaro adalah kungfu Delapan Mata Angin yang dibesarkan oleh Lie Syo Bun. Kedua orang tua Kenji (terutama ibunya) sebetulnya menentang Kenji mempelajari bela diri dari kakeknya. Mereka berpikir bahwa kakeknya mengajarinya untuk berkelahi. Bahkan, karena suatu kejadian yang menyebabkan Kenji terluka, kakek Kenji "diusir" pulang oleh ibunya.

Seperti halnya kebanyakan anak, sifat Kenji selalu saja nakal, jahil, konyol, dan lucu. Namun, disisi lain Kenji merupakan anak yang pandai, setia kawan, cepat tanggap, suka berusaha, dan pemberani. Hal ini menyebabkan ia disukai teman-temannya. Salah satu temannya bernama Ichimura Taichi. Taichi ini pada dasarnya lemah dan penakut sehingga selalu saja diganggu oleh anak-anak nakal. Sering kali, Kenji turun tangan untuk membantunya. Selain Taichi, Kenji juga berteman dengan Kazama Akira, seorang gadis dari keluarga pedagang yang diselamatkannya dari beberapa pembuat onar. Diam-diam Akira menaruh hati pada Kenji.

Suatu waktu, Kyotaro berpamitan kepada Kenji dan kedua orang tuanya untuk pergi ke daratan Cina. Hal ini dilakukannya untuk menepati janjinya untuk bertemu kembali kepada para teman-temannya yang dulu pernah menyelamatkan nyawanya. Di daratan Cina sanalah Kyotaro pertama kali belajar kungfu Delapan Mata Angin. Tahun demi tahun berlalu semenjak kepergian Kyotaro. Kenji mengasah dan melatih ilmu bela dirinya sendiri sampai ia bertemu seorang tetua bernama Cho Jin Chu. Selain itu Kenji juga berteman dengan banyak orang dan bertemu dengan seorang rival terberatnya bernama Tony Tan.

Suatu ketika, terjadi keributan di sekolah Kenji yang melibatkan dirinya dan Tony Tan. Akibatnya, Kenji diskors dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Oleh tetua Cho, Kenji disarankan pergi ke daratan Cina untuk mencari kakeknya yang dikabarkan hilang untuk memanfaatkan waktu yang kosong itu. Dengan berat hati, kedua orang tua Kenji akhirnya menyetujui kepergian anak mereka satu-satunya. Hari keberangkatan pun tiba. Di pelabuhan, Kenji dilepas oleh orang tua, Akira, Taichi dan teman-temannya yang lain. Dan pertualangan pun dimulai.

Menurut saya, komik yang dikarang oleh Ryuchi Matsuda dan digambar oleh Yoshide Fujiwara ini sangat bagus ditinjau dari isi ceritanya. Berbagai jenis ilmu bela diri yang ada di dalam komik ini bukanlah fiksi belaka. Begitu juga dengan tempat-tempat/daerah-daerah yang ada pada cerita komik ini. Semuanya benar-benar ada. Entah bagaimana Ryuchi Matsuda mendapatkan informasi yang mendetail seperti itu. Yang jelas ia benar-benar layak mendapatkan pujian.

Tambahan: Kenji diterbitkan pertama kali di Jepang pada tahun 1988. Tamat pada tahun 1992. Berada di bawah naungan penerbit Shogakukan.