Thursday, December 16, 2010

THE CHRONICLES OF NARNIA: THE VOYAGE OF THE DAWN TREADER

Ada yang sudah menontonnya? Entah bagaimana dengan kalian, menurut saya The Chronicles of Narnia: The Voyage of the Dawn Treader cerita filmnya terlalu dangkal. Tidak dalam seperti dua buah serial film Narnia sebelumnya. Tapi jika kalian sekedar mencari tontonan yang enak untuk ditonton, film ini lumayan oke lah untuk disimak. Narnia 3 kali ini unsur actionnya sangat terasa sekali (walaupun sebenarnya saya cukup kecewa tidak ada unsur kolosal seperti halnya Narnia 1 dan Narnia 2). Dan itu ditambah pula dengan sisi pertualangan yang sepertinya bisa membuat penonton merasa berpetualang dari daerah satu ke daerah lain. Apalagi hampir seluruh jalan pertualangan sangat dekat hubungannya dengan laut samudera. Sekilas mengingatkan kita dengan film epic seperti Pirates of Carribean.

Tokoh utama dalam film ini cukup diwakilkan oleh Edmund dan Lucy. Begitu film dimulai saya merasa kaget dengan perubahan wujud dari pemeran Edmund dan Lucy tersebut. Mereka semakin besar dan terlihat dewasa. Tidak bisa dibayangkan deh bagaimana penampilan mereka di pada tahun depan dengan serial berikutnya. Karakter Peter dan Susan dalam film ini hanya sekedar lewat saja. Bahkan Peter jika saya tidak salah hitung hanya muncul satu kali saja. Walaupun pertualangan hanya dijalani oleh Edmund dan Lucy, tidak mengurangi keseruan jalan cerita yang ada. Apalagi ditambah dengan karakter Caspian (yang kini telah menjadi seorang raja) plus kapalnya yang diberi nama Dawn Treader itu. Kredit layak diberikan kepada aktor cilik Will Poulter yang dengan suksesnya memerankan Eustace Scrubb. Kehadiran Eustace sungguh memberikan suatu keramaian yang luar biasa. Aksi Eustace berhasil mencuri perhatian penonton. Saya yakin penonton pasti akan tertawa terpingkal-pingkal dengan tingkah lucu dari Eustace. Di dalam film kali ini, Eustace boleh dibilang sebagai karakter baru. Tapi Eustace memiliki peranan yang sangat penting. Silakan tonton sendiri jika tidak percaya. Hehe.

How about Aslan? Sang singa besar porsinya lebih sedikit ketimbang Narnia 1 dan Narnia 2. Tapi itu tidak berarti mengurangi rasa kagum kita dengan karakter ini. Sampai sekarang saya masih takjub dengan pengisi suara Aslan, yakni Liam Neeson. Bagaimana bisa beliau mengeluaran suara yang se-kharismatik itu yah? Amazing!

Kualitas special effect film ini cukup bagus dan bersih. Apalagi CGI dari sang naga. Mantap lah! Oh iya. Menurut pengakuan teman-teman saya yang tinggal di Jakarta, Narnia 3 versi 3D tidak memuaskan bila dilihat secara visual. Perbedaan dengan versi 2D tidak terlalu signifikan. So, buat kalian yang tidak bisa menikmati versi 3D-nya, jangan kecewa berat. Kurang lebih sama saja.

Yup, sebagai kesimpulannya, seperti yang saya katakan di atas tadi, film ini okelah untuk ditonton. Jangan berekspektasi lebih. Jangan juga mengharapkan cerita yang mendalam dan mendetail. Terlebih lagi film ini memang pada awalnya ditujukan untuk anak-anak dan remaja. Tidak ada dialog-dialog yang bikin sakit kepala, penampakan darah, dll. Just enjoy it. 

Tambahan: Ternyata Narnia 3 diproduksi oleh perusahaan Fox. Bukan lagi Walt Disney. Saya baru ngeh begitu film dimulai. Tidak tampak logo Walt Disney sebagaimana biasanya. Lagu di ending credit titlenya bagus banget. Dibawakan oleh Carrie Underwood. Judul lagunya There's a Place for Us. Membuat saya tidak ingin beranjak dari kursi penonton.