Wednesday, August 30, 2017

BABY DRIVER

Sebenarnya saya tidak punya satu petunjuk apapun tentang film ini. Bercerita tentang apa, genrenya apa dan sebagainya. Namun karena film ini disutradadarai oleh Edgar Wright, sepertinya sudah menjadi suatu keharusan untuk menyaksikannya. Sineas asal Inggris ini dikenal dengan karya-karyanya seperti Shaun of the Dead, Hot Fuzz, The World's End dan Scott Pilgrim vs the World. Jika pernah menyaksikan film-film tersebut, maka  kalian akan paham filmnya akan bergaya seperti apa. Dan melalui Baby Driver, Edgar Wright kembali menawarkan kekhasannya tersendiri. Film yang berdurasi 113 menit ini tayang di Amerika Utara sejak Juni lalu. Dan entah kenapa di Indonesia filmnya sendiri mulai ditayangkan menjelang Agustus berakhir.

Well, Baby Driver merupakan sebuah tontonan yang sangat menghibur, menyenangkan serta asyik. Penjabaran ceritanya cukup mudah dicerna. Mengambil kisah tentang seorang anak muda pengidap tinnitus dan punya kelainan kepribadian bernama Baby yang bekerja pada kelompok penjahat sebagai supir. Walaupun kerap terlibat dalam aksi kejahatan, sebenarnya ia adalah pemuda yang baik hati. Setelah bertemu dan jatuh hati pada seorang pelayan cantik, Baby memutuskan ingin keluar dari pekerjaannya. Namun sang majikan menahannya dan mengancam untuk menyakiti semua orang yang dicintai Baby jika dia mencoba untuk pergi. Berhasilkah Baby keluar dari pekerjaan kotornya itu?

Selain diisi oleh banyak pemain bintang, yang menarik dan menjadi kekuatan dari Baby Driver ini adalah bahwa film ini memadukan antara aksi dan soundtrack. Atau bisa juga dikatakan sinkronisasi antara visual dan audio melalui ketukan-ketukan musik. Sehingga menampilkan pengalaman sinematik yang baru dan unik. Sepintas mirip film musikal, tapi kenyataannya memang bukan begitu. Pemilihan lagu-lagu yang mengisi soundtrack di sepanjang film ini berhasil memberikan warna dan suasana tersendiri. Adegan aksi plus balap-balapannya sudah bisa dikatakan oke dan cukup seru. Ditambah pula dengan unsur komedi yang tak jarang mengundang gelak tawa penonton. Membuat Baby Driver menjadi sebuah tontonan yang tepat bagi siapa saja yang ingin melepaskan suntuk dan penat.

8/10

Monday, August 28, 2017

Apa Kabar Perda Karhutla?

Pencabutan Peraturan Gubernur No. 52 tahun 2008 menyulitkan masyarakat untuk berladang. Pelarangan pembukaan lahan dengan cara tradisional masih belum diikuti dengan solusi. Penindakan tegas dilakukan kepada siapa saja yang membakar lahan membuat petani peladang gelisah. Produksi pertanian terutama padi terancam, padahal petani hanya menanam untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Kalimantan Tengah memerlukan aturan pengganti yang mampu mengakomodir kebutuhan hidup masyarakat sekaligus mereduksi peluang terjadinya kebakaran lahan. Pengganti dari Pergub yang dicabut perlu dibuat dan revisi terhadap Peraturan Daerah yang memayunginya harus dilakukan. Masyarakat perlu kepastian hukum yang menjamin kelangsungan hidup, karena dilarang melarang tanpa solusi.

Friday, August 25, 2017

AMERICAN MADE

Setelah The Mummy, tahun ini Tom Cruise kembali hadir di layar bioskop melalui film yang diberi judul American Made. Tayang di Indonesia mulai hari ini (Jumat, 25/8/2017). Sedangkan di kawasan Amerika Utara (Amerika Serikat & Kanada) filmnya akan beredar mulai bulan depan. Berbanggalah kita yang di Indonesia karena American Made tayang sebulan lebih awal di negeri kita. American Made sendiri adalah sebuah film yang didasari dari kisah nyata (based on true story). Mengisahkan tentang kehidupan dari Barry Seal, seorang mantan pilot TWA yang banting setir bekerja untuk agen spesial Amerika yang dikenal dengan nama CIA, sekaligus juga menjadi kurir bagi kertel narkoba terbesar sepanjang masa, Medellin Carter di era tahun 1980-an. Bila kalian sudah pernah membaca kisah petualangan hidup dari Barry Seal baik itu melalui buku, blog, internet, dll tentu sudah tahu sepak terjang Barry Seal itu seperti apa. Dan bagi yang belum tahu, inilah kesempatan kalian untuk mencari tahu.

Barry Seal sendiri diperankan oleh aktor asal Australia Tom Cruise. Ini merupakan film biografi ketiga bagi Tom Cruise, tentunya setelah Born on the Fourth of July (1989) dan Valkyrie (2008). Dan persis diduga, Tom Cruise berhasil memerankan Barry Seal dengan apik. Karena peran-peran seperti ini lah yang cocok bagi Tom Cruise. Secara keseluruhan, filmnya berjalan dengan rapi, jelas dan gampang dicerna. Sesekali diselipi dengan adegan lucu yang ternyata mampu mengundang gelak tawa penonton. Hanya perlu diingat, jangan ajak anak kecil untuk menonton film ini. Karena terdapat beberapa adegan vulgar dan seringnya kata-kata tidak pantas yang terlontar.

8/10

American Made pada akhirnya adalah sebuah film biografi yang ringan, hangat dan menarik.You should watch it.

Wednesday, August 23, 2017

Palangka Raya Modern City

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menetapkan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, yakni kota Palangka Raya sebagai Telkom Modern City. Palangka Raya pun menjadi kota pertama yang memiliki infrastruktur 100 persen fiber optik. Direktur Network & IT Solution Telkom, Zulhelfi Abidin mengatakan proses pendirian Palangka Raya sebagai Modern City memakan waktu sekitar satu tahun.

Telkom pun mengapresiasi pemerintah daerah yang telah mendukung terselesaikannya pemasangan jaringan 100 persen fiber optik. “Saat ini jaringan 100 persen fiber optik telah selesai terpasang dan pelanggan Telkom Group serta masyarakat Palangkaraya dapat menikmati digital experience terbaik,” ungkap dia, pekan lalu.

Modern City merupakan program modernisasi jaringan tembaga ke jaringan fiber optik yang dapat mendukung peningkatan kualitas layanan Information, Communication, and Technology (ICT). Program ini bertujuan agar pelanggan dapat menikmati layanan yang lebih baik karena kualitas layanan berbasis fiber optic, mampu menghadirkan performa yang jauh lebih baik hingga ke tahapan Internet of Things (IOT), seperti home security, office security, transportation system, hingga government system yang mendukung peneraapan smart city.

Melalui sistem telekomunikasi berbasis fiber optik di Palangka Raya ini akan memungkinkan digital lifestyle dapat langsung dinikmati oleh masyarakat, mulai dari sektor rumah tangga. Selain itu, pelaku UMKM ataupun industri lainnya dapat pula menikmati layanan digital ini untuk menggenjot produktivitas dan pemasaran produk.

Hingga pertengahan 2017, dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, Telkom telah menghubungkan 12 kabupaten/ kota dengan jaringan backbone serat optik. Sedangkan 2 kabupaten lainnya yaitu Kuala Kurun dan Sukamara saat ini sedang dalam proses penyelesaian pembangunan jaringan. Telah siapnya jaringan fiber optik mendukung berbagai layanan ICT antarkota akan menjadi sarana terwujudnya kabupaten/kota di Kalimantan Tengah sebagai smart city.

Sumber: http://www.koran-jakarta.com/telkom-jadikan-palangkaraya--modern-city-/

Friday, August 11, 2017

ANNABELLE: CREATION

Boneka Annabelle pertama kali muncul di film The Conjuring (2013). Karena besar antusias publik akan boneka ini, dibuatlah spin-off filmnya yang dirilis tahun 2014 kemarin dengan judul Annabelle. Tidak terlalu bagus, namun sukses dalam pendapatan pundi-pundi. Inilah alasan lain kenapa pihak studio kembali menghadirkan Annabelle: Creation di tahun 2017 ini. Secara lini masa, Annabelle: Creation mengambil setting di tahun 1957. Dan mengisahkan asal-usul boneka Annabelle. Jadi bisa dikatakan bahwa film ini adalah prekuelnya. Untuk Annabelle: Creation yang menjadi sutradaranya adalah David F. Sanberg, seorang sineas yang tahun 2016 kemarin sukses luar biasa dengan film tema horornya berjudul Lights Out. Dari pemilihan sutradaranya saja sudah memberikan rasa optimis bahwa Annabelle: Creation akan menawarkan sesuatu yang lebih, lain dan beda. Benar kah?

Dan ternyata itu benar! Annabelle: Creation berhasil bikin malu film sebelumnya. Film ini bukanlah film yang sekadar hanya mengagetkan orang saja. Tapi juga fun dan sangat bisa dinikmati alur ketegangannya. Sang sutradara dengan kreatifitasnya tampil jenius dengan mempermainkan perasaan penonton yang sebenarnya ketakutan tapi juga penasaran untuk mengetahui akan ada kejadian apa selanjutnya. Dengan dukungan sinematografi dan desain suara yang jitu, penonton berhasil dibuat stres serta gelisah dengan teror-teror horor nan menyeramkan yang seakan-akan tiada hentinya itu. Dan klimaksnya apalagi kalau bukan jejeritan bareng di dalam studio bioskop.

Film yang didominasi oleh pemeran wanita ini berhasil menggali lebih mendetail tentang apa itu dan siapa Annabelle. Dan bagaimana bisa begini dan begitu. Dan cara sutradara mengaitkan film ini dengan film sebelumnya juga sangat cerdas. Jadi, sepertinya franchise Annabelle tidak akan stop sampai di sini. Kita tunggu saja. Akhir kata, Annabelle: Creation layak untuk dijajal dan diuji. Siapkan mental dan fisik. Dan jangan lupa ajak gebetan.

7,5/10