Thursday, July 03, 2008

Metis Gretel - The Scene of Transmigration

Tanpa diiringi dengan tanda-tanda alam seperti angin topan dan petir yang bisa membelah tanah, di bulan Februari ini Metis Gretel ~salah satu band Sherow Artist Society favoriteku selain Versailles dan MATENROU OPERA~ mengeluarkan/mengumumkan pernyataan resminya bahwa Metis Gretel akhirnya membubarkan diri. Konser live terakhir sekaligus konser penutup mereka akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini [lupa tanggal berapa]. Tentunya ini sebuah kehilangan yang sangat berarti sekali. Aku sendiri tidak tahu apa yang menyebabkan Metis Gretel hingga memutuskan untuk berhenti dari dunia musik visual rock indie-nya. Apakah mereka kurang dikenal? Tidak juga. Apakah karya-karyanya [berupa single/mini-album/album] tidak ada yang membeli hingga merugi? Juga tidak. Soalnya seperti yang aku amati di situs Brand X, karya mereka selalu sold out. Jenuh? Bisa jadi. Yah, apapun itu alasannya mungkin ini sudah keputusan terbaik yang dihasilkan oleh para personil dari Metis Gretel itu sendiri....

Sebagai "salam terakhir" Metis Gretel kepada para fans/penggemar beratnya, pada tanggal 06 Februari 2008 kemarin Metis Gretel merilis sebuah album the best yang dikasih judul The Scene of Transmigration. Karena ini album the best, so pasti dong lagu-lagu yang ada di dalamnya merupakan lagu-lagu terbaik miliknya Metis Gretel yang pernah mereka hasilkan sejak tahun 2004. Total lagu yang ada di dalamnya ada 14 buah track. Dan album ini dalam beberapa hari rilis langsung ludes alias SOLD OUT!!! Kemungkinan besar tidak akan dibuat 2nd press-nya.

Siapa sih Metis Gretel itu? Metis Gretel adalah sebuah band indie visual-kei yang mulai aktif sejak tahun 2004. Di dalamnya berisikan 5 orang personil. Mereka adalah Midori atau juga Sui sebagai vokalis, Misa Urara atau juga Mizari pada posisi gitar, Rukia pada posisi gitar juga, Setsuna yang memegang alat bass dan terakhir adalah Kuzu Mare atau Kuzuki yang menempati posisi drum. Metis Gretel berada dalam label APPLAUSE Records yang juga merupakan bagian dari manajemen Sherow Artist Society. Berhubung Metis Gretel "anak" dari Sherow Artist Society miliknya Kamijo [eks LAREINE, sekarang aktif di Versailles], sudah pasti warna musik Metis Gretel adalah rock cadas serta kompleks yang berbalut dengan sedikit instrumen yang agak ke-symphony-an.

Yosh, cukup sudah dengan intermezzo di atas. Aku mulai saja untuk mereview album the best-nya Metis Gretel ini. Track pembuka diisi dengan sebuah track manis yang berjudul Maiden [04:57]. Sebuah pemilihan track yang perfect untuk dijadikan pembuka albumnya. Soalnya aku CINTA sekali dengan lagu ini! Maiden bisa dijumpai pada mini-album Maiden to Eden yang dirilis pertengahan tahun 2007 kemarin. Riff gitarnya enak banget walau terdengar simple [thanks to Misa Urara & Rukia!]. Riff tersebut juga disambut dengan bunyi suara organ, piano, keyboard hingga memberi kesan graceful/anggun. And I love the chorus! Dan aku yakin, lagu ini bisa diterima oleh siapa saja, bahkan buat mereka yang belum pernah mengenal Metis Gretel.

Track selanjutnya adalah MASK [03:39]. Beda dengan tembang sebelumnya, lagu ini sedikit garang dan progressif dengan permainan instrumental yang benar-benar kompleks. Kadang-kadang cepat, namun sesekali nge-slow. Sebuah ciri khas dari karya-karyanya Metis Gretel. Permainan bass Setsuna patut diberikan kredit tersendiri. Dan Midori beraksi dengan berbagai gaya vokalnya, mulai dari cara normal, nge-harsh sampai little-screaming.

Selesai dengan MASK, disusul dengan lagu Ghost Whisper ~Shi no madou~ [03:40]. Sebuah lagu yang up-beat! Entah kenapa mendengarkan lagu ini mengingatkan aku dengan lagunya Phantasmagoria yang berjudul Kyousoukyoku ~Cruel Crucible~. Permainan gitar Misa Urara dan Rukia benar-benar terasa kompak sekali. Satu orang memainkan ritem, satunya lagi konsentrasi pada melodi nada lagu. Walaupun tempo lagu sangat cepat, aransemen musiknya sudah lumayan oke menurutku. Oh iya, Ghost Whisper ~Shi no madou~ bisa juga kalian dengar di mini-album Subliminal Dissection~Mugen no shinkai~.

SPIRAL HUMANITY [04:27] menjadi lagu berikutnya. Lagi-lagi lagu yang tempo-nya sangat cepat. Namun di sini musiknya sedikit dinamis. Hingga lebih mudah dicerna. Kocokan gitar Misa Urara dan Rukia lagi-lagi top banget. Solo gitar yang ada di sini juga patut dikasih apresiasi. Memasuki 2 menit terakhir, diisi dengan sebuah petikan gitar akustik yang catchy. Tentunya ini sebuah momen terbaik yang ada dalam lagu SPIRAL HUMANITY ini.

Disusul kemudian oleh ...last scene, continued... [04:25] yang intronya diisi oleh aksi solo piano. Riff gitar di lagu ini terdengar berat dan cepat. Sayang banget aku tidak bisa mencerna lagu ini walaupun sudah aku setel beberapa kali. Hmmm, alunan musiknya itu loh. Sudah sering aku dengar pada lagu-lagu Metis Gretel lainnya. Yang pasti, lagu ini juga sangat progressive. Kadang slow, namun sesekali juga langsung bikin adrenalin naik. Untuk lain kali, lagu ini kayaknya langsung aku skip aja deh. Malas dengarinnya....

Pingin dengarin screaming-nya Midori yang gila-gilaan? Jajal saja pada lagu berikutnya yakni Vampire Forest [04:19]. Aku suka dengan chorus di lagu ini. Sangat manis sekali. Juga, lagunya sangat bermelodi. Tumben banget! Oh iya, Kuzu Mare sang drummer layak diberi apresiasi di lagu ini. Aksi drum-nya benar-benar kompleks. Susah kayaknya untuk mempelajari aksi drum dari orang tersebut, terlebih lagu drummer amatiran. Sinner [04:12] adalah sebuah tembang yang sangat oke. Fans berat Metis Gretel banyak yang menyukai lagu ini. Sinner bisa ditemui juga pada mini-album Maiden to Eden yang rilis pertengahan tahun 2007. Walau aransemen musiknya terasa sulit untuk dicerna, namun lagu ini sebenarnya layak banget untuk dijajal ke telinga. Mungkin jika lagu ini dibawakan saat live, aku rasa penontonnya langsung bermoshing-ria. Nice solo guitar here!!!

Selesai Sinner, dilanjutkan dengan track yang diberi judul Uruwashiki Kan [04:04]. Lagu ini bisa dijumpai dalam mini-album Subliminal Dissection~Hisou no shinkai~ yang dirilis tanggal 28 November 2007 lalu. Tidak ada aksi drum yang kompleks. Justru ini adalah salah satu lagu Metis Gretel ~yang bisa aku bilang~ ringan. Musiknya murni nge-rock yang ditambah dengan embel-embel bebunyian dari keyboard/organ. Permainan gitar dari Misa Urara dan Rukia juga sangat mudah diterima telinga. Dan solo gitar yang ada di sini memberikan kesan indah dalam lagi ini. Great job!

Sekarang giliran sebuah tembang manis yang judulnya adalah Kyuuen no Inochi [05:43]. Salah satu tembang power-ballad dari Metis Gretel yang SANGAT CANTIK sekali [selain lagu Eden]. Intronya saja yang diisi oleh aksi solo gitar sudah memberikan kesan cantik tersebut. Midori di lagu ini benar-benar mengerahkan penjiwaan yang dalam melalui lirik-lirik lagu yang dia nyanyikan. Soal aksi dari masing-masing personil lainnya tidak perlu aku ceritakan lagi deh. SEMUANYA TAMPIL SEMPURNA TANPA CELA!!! Lagu yang juga sedikit khusyuk dan sangat memorable ini, secara khusus aku beri rating A+.

Metamorphose ~Second Image~ [04:54] menjadi lagu selanjutnya. Sama seperti lagu ...last scene, continued... di atas tadi, lagu ini juga tidak bisa aku cerna sama sekali. Setelah aku tunggu sampai 1 menit lebih tetapi lagu tidak juga mengarah yang lebih baik, skip adalah satu-satunya pilihan. Sorry berat ya, Metis Gretel. I don't like this song, really!

Beralih ke track selanjutnya, Funeral [05:58]. Sudah bisa dipastikan ini adalah salah satu lagu terbaiknya Metis Gretel!!! Pada awal lagu ini, penjiwaan vokal Midori melalui liriknya benar-benar tersampaikan kepada pendengar. Terlebih dia bernyanyi dengan diiringi oleh aksi solo piano. Sangat dalam. Namun, jangan terjebak hanya dengan awalnya yang slow itu. Sebab lagu ini sebenarnya sedikit cadas dengan tempo yang speeding-bullet. Dan lagi-lagi, aksi tabuhan drum dari Kuzu Mare terlihat sangat kompleks namun tetap asyik untuk diikutin. Awal lagu dibuka dengan indah, demikian pula saat menjelang akhir lagu yang diitutup dengan aksi indah piano. Lagu Funeral ini bisa ditemui pada single kolaborasi antara GHOST dan Metis Gretel yang diberi nama GHOST & Metis Gretel - DEAD or DEAD-Silence of Species- [rilis bulan Mei 2007].

Masih belum puas dengan tembang cadas seperti MASK, Sinner dan Funeral? Coba saja simak lagu berikutnya, yakni Crucifixion [03:49]. Di sini sang drummer, Kuzu Mare benar-benar tampil KESETANAN! Begitu juga kredit diberikan kepada duo gitaris, Misa Urara dan Rukia. Sangat cacthy banget di telinga walaupun permainan gitar sedikit nge-trash dengan mengandalkan riff gitar serta distorsi yang berat. Dan tetap, ornamen bunyian dari keyboard tampil memberikan kesan glamour pada lagu ini. Lagu yang sudah cadas ini semakin tambah cadas lagi karena diiringi dengan vokal harsh dari Midori. Bukan cuman nge-harsh aja, sesekali dia juga menyeringai dan screaming. THIS SONG IS FUCKIN' GREAT!!!

Setelah selesai "mengamuk" dengan lagu di atas, pendengar diajak untuk cooling down sejenak dengan sebuah tembang berikutnya yang berjudul Tsukiyo no dress [04:09]. Agak sedikit nge-pop sih namun enak untuk didengarin sampai habis. Aku percaya telinga siapapun pasti bisa menerima lagu ini. Solo gitar yang ada di lagu ini oke juga tuh!

Tidak terasa sudah sampai pada tembang terakhir yang ada di dalam album ini. Tembang yang beruntung tersebut judulnya adalah Konketsu [03:16]. Sebuah lagu dimana aksi/permainan bassnya Setsuna lumayan keren! Tegas dan berbobot. Lagunya dinamis saja, tidak kompleks seperti tipikal lagu-lagunya Metis Gretel. Walaupun tidak sampai dalam tahap bagus, lagu ini cukup oke lah untuk didengarin.

Fiuhhh.... akhirnya selesai juga untuk mereview abum The Scene of Transmigration ini secara mendetail. Gimana gak capek, wong di dalamnya terdapat 14 buah track?!! Hmmm, walaupun ada 3-4 buah lagu yang tidak aku sukai karena memang susah banget untuk dicerna, secara keseluruhan album ini aku beri 5/5 bintang. Yah, anggap saja ini adalah salam perpisahanku buat Metis Gretel, sebuah band yang sudah aku kenal sejak akhir tahun 2006 kemarin. Walaupun Metis Gretel bubar, aku berharap para personilnya masih bisa ditemui dalam band-band proyek mereka selanjutnya.

So long, Metis Gretel....