Sunday, August 18, 2013

ELYSIUM

Di Indonesia film ini akan ditayangkan secara reguler mulai tanggal 22 Agustus 2013 mendatang. Namun, film ini sudah bisa dinikmati untuk pertama kalinya via tayangan midnight malam Minggu (17 Agustus 2013) kemarin. Dan kebetulan saya merupakan salah satu diantara yang menonton untuk pertama kalinya. Mengingat jejak rekam sang sutradara asal Afrika Selatan, yaitu Neill Blomkamp, yang sukses sangat luar biasa dalam penyutradaraan film Distric 9 (2009), wajar jika ekspektasi saya sedikit tinggi akan film Elysium ini. Terlebih lagi saya begitu menyukai film-film yang bertemakan sci-fi (science fiction). Sayangnya, selesai menyimak film yang memakan durasi kurang lebih 110 menit ini, meninggalkan sedikit rasa kecewa. Bagi saya, Elysium terlampau biasa dan standar. Tidak jelek sih dan juga tidak terlalu bagus-bagus amat.

Memang tidak adil bila kita membanding-bandingkan Elysium dengan Distric 9, sebuah film yang diakui oleh beberapa penikmat film sebagai film sci-fi terbaik hingga saat ini. Namun sangat jelas terlihat, terdapat penurunan kualitas dari apa yang telah dikerjakan oleh Neill Blomkamp. Naskah sangat dangkal sekali. Kurang tergali dengan baik. Pendalaman dari karakter-karakternya juga kurang mengena. Termasuk bagian sisi emosionalnya. Semenjak awal film hingga pertengahan film berjalan dengan datar-datar saja. Tanpa diintimidasi dengan suatu ketegangan yang berarti. Menimbulkan tanya apakah pada bagian akhirnya juga demikian. Dan jawabannya, bagi saya, adalah iya.

Di luar itu, ada beberapa hal positif yang saya suka dari film ini. Sudah barang tentu itu adalah visual effect-nya. Memanjakan imajinasi para penonton dengan kecanggihan yang ada. Selain itu juga karena tema uniknya yang agak serupa dengan permasalahan serta kondisi keadaan dunia pada saat ini. Yaitu diskriminasi, politisasi, pemberontakan, pembohongan dan masih ada beberapa hal lainnya. Juga menyentuh sisi sosial. Selain itu pula, banyak pesan moral yang disampaikan di sini.

Bila kalian penggemar berat Matt Damon, sudah barang tentu harus menonton film ini. Yah, walaupun penampilannya tidak terlalu keren (malah kebanting oleh aksi Sharlto Copley yang berperan sebagai Kruger). Demikian pula bila ada yang merasa kangen dengan aktris cantik senior, yakni Jodie Foster, film ini bolehlah untuk dilirik.

Semoga berkenan.

Monday, August 05, 2013

THE CONJURING

Begitu melihat rating film ini ada pada angka 85% di situs Rotten Tomatoes, tanpa pikir 2 kali saya berniat untuk menontonnya. Jujur saja, saya paling malas nonton film horor. Sebab urat adrenalin saya terlalu pendek untuk menyaksikan hal-hal yang bisa bikin kaget. Ditambah lagi dengan jantung saya yang akan berdenyut tidak beraturan bila dikasih lihat penampakan mahluk seram. Tapi demi The Conjuring, hal-hal tersebut saya abaikan. Dan apa yang terjadi?

Sial! Ini film ternyata bangsat banget! Saya dibuat takut dan terkaget-kaget minta ampun. Untung saja tidak menyebabkan ngompol. Bahkan pada suatu adegan, dimana tampak sebuah penampakan dari hantu yang mengerikan, bulu kuduk saya langsung berdiri dengan suksesnya. Gila, jarang-jarang saya mengalami hal seperti ini.

The Conjuring disutradarai oleh James Wan, yang notabene adalah sutradara dari film Saw (2004) dan Insidious (2010). Melihat dari film-film yang pernah digarap oleh sutradara berdarah Malaysia itu saja sebenarnya sudah bisa ditebak dan dijadikan patokan akan seberapa ngeri, menyeramkan dan menakutkannya film The Conjuring ini. Kejeniusan James Wan dapat disimak dari kejutan-kejutan yang ia hadirkan sepanjang film. Dengan sabar ia menggiring rasa takut penonton secara perlahan mulai dari yang paling ringan hingga sampai pada eksekusi klimaks yang mampu membuat penonton di studio menjerit histeris bersamaan.

The Conjuring dapat saya katakan sebagai film horor yang sebenar-benarnya. Tidak perlu adegan jijik, berdarah-darah, slash, gore maupun sejenisnya dalam sebuah film horor yang bagus. The Conjuring mampu membuktikan hal tersebut. The Conjuring hanya mengambil satu prinsip, yaitu murni menakut-nakuti penonton. Sudah lama sekali kita tidak menonton film horor yang seperti ini. Mungkin Insidious lah yang bisa menyaingi.

Akhir kata, film ini sangat saya rekomendasikan. Silakan tonton jika masih punya nyali.

Want to play a game of hide and clap?

Tambahan:
- Film ini diambil dari kisah nyata!
- Tahun ini juga akan hadir film terbaru dari James Wan. Judulnya Insidious: Chapter 2. Rilis bulan September mendatang. Siap-siap olahraga jantung lagi nih.