Saturday, October 05, 2013

GRAVITY

Gravity, salah satu film bertema science yang saya tunggu-tunggu kehadirannya di tahun 2013 ini. Sebelumnya ada Oblivion, Elysium dan Pacific Rim yang menurut saya gregetnya kurang wah. Lantas, apakah Gravity juga bernasib sama? Tidak! Gravity sungguh luar biasa mempesona. Film yang disutradarai oleh Alfonso Cuaron ini menawarkan sesuatu yang baru bagi film-film bertema ruang angkasa. Bagi kalian yang memang menggemari ilmu ruang angkasa atau juga astronomi, jangan sampai melewatkan film yang indah ini.

Menyaksikan trailer dari film ini, saya tidak memiliki ide untuk menerka akan seperti apa film ini. Ternyata begitu selesai menonton filmnya, barulah saya memahami. Secara garis besar, film ini menceritakan 2 orang astronaut yang mencoba menyelamatkan diri setelah mengalami kecelakaan pada stasiun ruang angkasa. Pertualangan untuk bertahan hidup yang tertuang di dalam film ini mampu membuat penonton untuk turut merasakan ketegangan yang mencekam, bahkan juga ikut menahan nafas begitu ancaman dan rintangan mulai menghampiri. Dengan alur cerita yang sangat intens, penonton tidak sadar bahwa durasi film telah mencapai 93 menit.

Visual effect dan cinematography yang ada pada film Gravity layak untuk diacungi jempol. Saya tidak dapat berkata-kata bagaimana cantiknya pemandangan Bumi, ruang angkasa, dll yang ada dalam film ini. Salah satu bentuk kecantikan tersebut bisa disaksikan pada awal film. Dimana durasi 17 menit tersebut merupakan sebuah single-take shots. Alfonso Cuaron, yang juga sempat menyutradarai Harry Potter and the Prisoner of Azkaban ini, memang doyan dengan teknik yang beginian. Masih ingat dengan film beliau yang berjudul Children of Men (2006)? Di situ ada adegan single-take shots yang sangat memukau sekali. Yakni saat sang tokoh utama memasuki sebuah gedung untuk menyelamatkan seorang bayi dan ibunya. Kembali ke Gravity. Dalam film ini dapat dijumpai beberapa teknologi CGI. Namun itu bukan menjadi masalah yang berarti. Karena film dengan tema seperti ini kadang memerlukan bantuan CGI. Saya menyarankan agar menonton Gravity 3D-nya saja. Efek 3D-nya sangat terasa sekali. Bagi kalian yang membenci 3D, kali ini kalian harus membuang ego kalian. Percayalah.

Akting dari tokoh utama film yang diperankan oleh Sandra Bullock (tampil cantik dengan rambut pendeknya itu) dan George Clooney sangat mumpuni sekali. Malah menurut saya, Sandra Bullock layak untuk memenangi, minimal ajang Golden Globe Awards, dalam perannya sebagai Ryan Stone di film ini. George Clooney (berperan sebagai Matt Kowalski) juga oke untuk dijadikan pemain pembantu terbaik. Di film ini digambarkan seorang Ryan Stone yang merupakan astronaut muda dan masih minim pengalaman. Sedangkan Matt Kowalski adalah astronaut profesional dengan jam terbang yang tinggi.

Secara keseluruhan, Gravity sangat direkomendasikan. Layak tonton. Dan saya yakin Gravity nantinya akan menjadi sebuah masterpiece untuk film-film bertema ruang angkasa. Hal itu mungkin bisa saja terjadi. Sebab James Cameron (Avatar) saja sampai memberikan komentar begini untuk film ini: "I think it's the best space photography ever done, I think it's the best space film ever done, and it's the movie I've been hungry to see for an awful long time". Wow! Jadi jangan heran nantinya bila guru-guru di sekolah menggunakan film ini sebagai bahan atau referensi untuk memperkenalkan dunia ruang angkasa kepada murid-muridnya.

Oh iya, bagi kalian yang claustrophobia, berhati-hatilah untuk menonton film ini.

In space no one can hear you scream!

Tambahan:
- Awalnya Robert Downey Jr. ditawarkan untuk berperan sebagai Matt Kowalski. Namun tidak jadi karena jadwal yang sibuk.
- Beberapa adegan tabrakan di luar angkasa sengaja tidak diberikan sound effect oleh sutradara agar film ini sedikit lebih realistis. Yup, di ruang angkasa tidak ada suara.
- Yang membuat takjub dari segi cinematography dalam film Gravity ini adalah kamera tracking dari luar pelan-pelan, lalu masuk ke helm Bullock, jadi POV, terus keluar lagi.
- Usia boleh 49 tahun, tapi body Sandra Bullock tetap yahud!

2 comments:

Wildan Hariz said...

Whoa, another survival movie. Fascinating.

Unknown said...

Nontonnya bikin sesak nafas bang.. :D , adegan " I can't Breath " nya brasa nyata... keren