Saturday, July 13, 2013

JASAD - Rebirth of Jatisunda

Bagi penikmat musik metal Indonesia, siapa sih yang tidak kenal dengan JASAD? Salah satu band brutal death metal yang namanya serta gaungnya tidak hanya dirasakan di dalam negeri, tetapi juga sampai ke luar negeri. Band asal kota Bandung ini pada akhir bulan Mei 2013 lalu merilis album terbarunya yang diberi tajuk Rebirth of Jatisunda. Ini merupakan full length album mereka yang ketiga. Sebelumnya ada Witness of Perfect Torture (2001) dan Annihilate the Enemy (2005).

Total di dalam album ini terdapat 10 buah lagu. Dimana 5 lagu diantaranya sudah pernah saya dengar sebelumnya. Saya bahas mulai dari lagu-lagu yang pernah didengar sebelumnya aja ya. Fearless (05:03), memainkan tempo yang cepat dengan hyper blasting pada drum seakan-akan mengingatkan kita akan performa klasik JASAD. Mungkin sekitar di awal tahun 1990-an. Lagu ini sendiri sudah saya dengar pada tahun 2010 lalu secara live. Kok bisa? Yup, JASAD pernah perform di kota Palangka Raya dalam sebuah event metal bernama DISTORSI MAXIMUM 4. Dan mereka membawakan lagu ini. Dashyat!

Cengkram Garuda (04:40), dirilis berupa demo single pada tanggal 17 Agustus 2012 lalu. Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-67 tahun. Sepertinya memang disengaja. Versi demo single dan versi albumnya sedikit berbeda. Yah, mungkin bisa dimaklumi saja. Versi album tentunya sudah mengalami tingkat mixing yang bagus. Lagu Cengkram Garuda ini sendiri liriknya menceritakan betapa orang-orang sudah mulai lupa dengan ideologi dasar negara RI. Yaitu Pancasila. Di sini JASAD, khususnya Man (vokalis sekaligus penulis lirik) mengajak kita untuk kembali memaknai sila-sila yang ada pada Pancasila.

Para penikmat musik JASAD tidak mungkin tidak tahu dengan lagu berjudul Kujang Rompang (05:14). Lagu yang sempat masuk dalam album kompilasi PANCEG DINA GALUR ini menampilkan ciri khas JASAD yang meledak-ledak, yang mampu menciptakan pusaran circle pit pada mosh pit.

Rebirth of Jatisunda (03:48) dan Precious Moment to Die (04:12), dua buah lagu yang muncul dalam versi demo pada bulan Januari tahun 2011 silam, turut disertakan dalam album baru ini. Bahkan salah satu lagunya didaulat menjadi judul album. Antara versi demo dan versi albumnya terdapat perbedaan yang lumayan signifikan. Baik itu dari kualitas sound dan aransemen musik. Precious Moment to Die adalah sebuah lagu yang kencang dengan gravity blast-nya, namun sesekali menghadirkan groove dan down tempo yang asyik. Sekilas mengingatkan saya akan band sadis yang merupakan inspirasi dari JASAD, yaitu SUFFOCATION. Dan itu sama halnya dengan Rebirth of Jatisunda. Kedua lagu ini sangat cocok untuk dijadikan highlight album Rebirth of Jatisunda.

Track berjudul Pasukan Karuhun (03:11) diletakkan pada awal album. Dan lagu ini hanya berupa instrumental saja. Memainkan riff-riff gitar yang berat serta tempo yang lebih pelan daripada biasanya. Bisa membuat pendengar menghentakkan kepalanya naik turun. HEADBANG! Track yang bisa dikatakan sebagai intro ini, begitu selesai, langsung disambut dengan lagu Nagara Ragana Naraga (03:51). Sebuah lagu yang berat, kental dengan sentuhan slam death metal-nya. Layaknya perpaduan antara SUFFOCATION dan DYING FETUS saja. High serta low pitched guttural yang ditampilkan oleh Man cukup oke. Mengimbangi betapa intensnya permainan drum dari Abaz. Salah satu lagu yang menjadi highlight saya dalam album ini.

Re-Diamaton (02:01), sebuah filler-track yang cukup ambisius. Di lagu ini JASAD mengundang Bob Rock yang merupakan vokalis dari band yang juga beraliran brutal death metal asal kota Bandung, yaitu BLEEDING CORPSE. Siliwangi (03:37), adalah lagu yang menceritakan tentang raja Sunda, yaitu Siliwangi (yang memiliki nama asli Sri Baduga Maharaja). Lagu yang juga saya jadikan lagu favorit di album ini. Sunya Ruri (04:51), lagu yang sama dahsyatnya. Memiliki jeda-jeda yang mampu menaikkan adrenalin.

Secara keseluruhan, Rebirth of Jatisunda adalah sebuah album yang sangat layak untuk dijajal ke telinga kalian. Walaupun jujur saja saya masih menyukai album Annihilate the Enemy ketimbang yang satu ini. Salah satu sisi bagusnya dari rilisan ini adalah kualitas soundnya yang mumpuni. Rugi berat jika kalian tidak mengkoleksi barang yang satu ini.

Tak kenal maka tak sayang. JASAD, band yang berdiri sejak tahun 1990 ini terdiri atas 4 orang personil. Mereka adalah Mohamad "Man" Rohman pada posisi guttural vocal (KARINDING ATTACK, eks INJECTED SUFFERAGE), Ferli Suferli (KALUMAN, eks FORGOTTEN) yang mengisi posisi gitar, Yuli Heryanto yang memainkan bass dan terakhir Asep "Abaz" Rosidin (KALUMAN, UNDERGOD) menggawangi posisi drummer.

Semoga berkenan.

IN DEATH WE TRUST, IN BRUTAL WE BLAST!

Tambahan:
- Album Rebirth of Jatisunda juga dirilis oleh Sevared Records, sebuah label yang banyak menaungi band-band metal dari seluruh dunia.
- JASAD berada di bawah naungan label EXTREME SOULS PRODUCTION (yang juga menangani OPIUM, PLASMOPTYSIS, TURBIDITY, BRAIN ASS dan masih ada lagi).
- Dani Papap (eks drummer JASAD) kini memiliki band baru bernama DISMEMBERMENT TORTURE.

No comments: