Sebagai "salam terakhir" Metis Gretel kepada para fans/penggemar beratnya, pada tanggal 06 Februari 2008 kemarin Metis Gretel merilis sebuah album the best yang dikasih judul The Scene of Transmigration. Karena ini album the best, so pasti dong lagu-lagu yang ada di dalamnya merupakan lagu-lagu terbaik miliknya Metis Gretel yang pernah mereka hasilkan sejak tahun 2004. Total lagu yang ada di dalamnya ada 14 buah track. Dan album ini dalam beberapa hari rilis langsung ludes alias SOLD OUT!!! Kemungkinan besar tidak akan dibuat 2nd press-nya.
Siapa sih Metis Gretel itu? Metis Gretel adalah sebuah band indie visual-kei yang mulai aktif sejak tahun 2004. Di dalamnya berisikan 5 orang personil. Mereka adalah Midori atau juga Sui sebagai vokalis, Misa Urara atau juga Mizari pada posisi gitar, Rukia pada posisi gitar juga, Setsuna yang memegang alat bass dan terakhir adalah Kuzu Mare atau Kuzuki yang menempati posisi drum. Metis Gretel berada dalam label APPLAUSE Records yang juga merupakan bagian dari manajemen Sherow Artist Society. Berhubung Metis Gretel "anak" dari Sherow Artist Society miliknya Kamijo [eks LAREINE, sekarang aktif di Versailles], sudah pasti warna musik Metis Gretel adalah rock cadas serta kompleks yang berbalut dengan sedikit instrumen yang agak ke-symphony-an.
Yosh, cukup sudah dengan intermezzo di atas. Aku mulai saja untuk mereview album the best-nya Metis Gretel ini. Track pembuka diisi dengan sebuah track manis yang berjudul Maiden [04:57]. Sebuah pemilihan track yang perfect untuk dijadikan pembuka albumnya. Soalnya aku CINTA sekali dengan lagu ini! Maiden bisa dijumpai pada mini-album Maiden to Eden yang dirilis pertengahan tahun 2007 kemarin. Riff gitarnya enak banget walau terdengar simple [thanks to Misa Urara & Rukia!]. Riff tersebut juga disambut dengan bunyi suara organ, piano, keyboard hingga memberi kesan graceful/anggun. And I love the chorus! Dan aku yakin, lagu ini bisa diterima oleh siapa saja, bahkan buat mereka yang belum pernah mengenal Metis Gretel.
Track selanjutnya adalah MASK [03:39]. Beda dengan tembang sebelumnya, lagu ini sedikit garang dan progressif dengan permainan instrumental yang benar-benar kompleks. Kadang-kadang cepat, namun sesekali nge-slow. Sebuah ciri khas dari karya-karyanya Metis Gretel. Permainan bass Setsuna patut diberikan kredit tersendiri. Dan Midori beraksi dengan berbagai gaya vokalnya, mulai dari cara normal, nge-harsh sampai little-screaming.
Selesai dengan MASK, disusul dengan lagu Ghost Whisper ~Shi no madou~ [03:40]. Sebuah lagu yang up-beat! Entah kenapa mendengarkan lagu ini mengingatkan aku dengan lagunya Phantasmagoria yang berjudul Kyousoukyoku ~Cruel Crucible~. Permainan gitar Misa Urara dan Rukia benar-benar terasa kompak sekali. Satu orang memainkan ritem, satunya lagi konsentrasi pada melodi nada lagu. Walaupun tempo lagu sangat cepat, aransemen musiknya sudah lumayan oke menurutku. Oh iya, Ghost Whisper ~Shi no madou~ bisa juga kalian dengar di mini-album Subliminal Dissection~Mugen no shinkai~.
SPIRAL HUMANITY [04:27] menjadi lagu berikutnya. Lagi-lagi lagu yang tempo-nya sangat cepat. Namun di sini musiknya sedikit dinamis. Hingga lebih mudah dicerna. Kocokan gitar Misa Urara dan Rukia lagi-lagi top banget. Solo gitar yang ada di sini juga patut dikasih apresiasi. Memasuki 2 menit terakhir, diisi dengan sebuah petikan gitar akustik yang catchy. Tentunya ini sebuah momen terbaik yang ada dalam lagu SPIRAL HUMANITY ini.
Disusul kemudian oleh ...last scene, continued... [04:25] yang intronya diisi oleh aksi solo piano. Riff gitar di lagu ini terdengar berat dan cepat. Sayang banget aku tidak bisa mencerna lagu ini walaupun sudah aku setel beberapa kali. Hmmm, alunan musiknya itu loh. Sudah sering aku dengar pada lagu-lagu Metis Gretel lainnya. Yang pasti, lagu ini juga sangat progressive. Kadang slow, namun sesekali juga langsung bikin adrenalin naik. Untuk lain kali, lagu ini kayaknya langsung aku skip aja deh. Malas dengarinnya....
Pingin dengarin screaming-nya Midori yang gila-gilaan? Jajal saja pada lagu berikutnya yakni Vampire Forest [04:19]. Aku suka dengan chorus di lagu ini. Sangat manis sekali. Juga, lagunya sangat bermelodi. Tumben banget! Oh iya, Kuzu Mare sang drummer layak diberi apresiasi di lagu ini. Aksi drum-nya benar-benar kompleks. Susah kayaknya untuk mempelajari aksi drum dari orang tersebut, terlebih lagu drummer amatiran.
Sinner [04:12] adalah sebuah tembang yang sangat oke. Fans berat Metis Gretel banyak yang menyukai lagu ini. Sinner bisa ditemui juga pada mini-album Maiden to Eden yang rilis pertengahan tahun 2007. Walau aransemen musiknya terasa sulit untuk dicerna, namun lagu ini sebenarnya layak banget untuk dijajal ke telinga. Mungkin jika lagu ini dibawakan saat live, aku rasa penontonnya langsung bermoshing-ria. Nice solo guitar here!!!
Selesai Sinner, dilanjutkan dengan track yang diberi judul Uruwashiki Kan [04:04]. Lagu ini bisa dijumpai dalam mini-album Subliminal Dissection~Hisou no shinkai~ yang dirilis tanggal 28 November 2007 lalu. Tidak ada aksi drum yang kompleks. Justru ini adalah salah satu lagu Metis Gretel ~yang bisa aku bilang~ ringan. Musiknya murni nge-rock yang ditambah dengan embel-embel bebunyian dari keyboard/organ. Permainan gitar dari Misa Urara dan Rukia juga sangat mudah diterima telinga. Dan solo gitar yang ada di sini memberikan kesan indah dalam lagi ini. Great job!
Sekarang giliran sebuah tembang manis yang judulnya adalah Kyuuen no Inochi [05:43]. Salah satu tembang power-ballad dari Metis Gretel yang SANGAT CANTIK sekali [selain lagu Eden]. Intronya saja yang diisi oleh aksi solo gitar sudah memberikan kesan cantik tersebut. Midori di lagu ini benar-benar mengerahkan penjiwaan yang dalam melalui lirik-lirik lagu yang dia nyanyikan. Soal aksi dari masing-masing personil lainnya tidak perlu aku ceritakan lagi deh. SEMUANYA TAMPIL SEMPURNA TANPA CELA!!! Lagu yang juga sedikit khusyuk dan sangat memorable ini, secara khusus aku beri rating A+.
Metamorphose ~Second Image~ [04:54] menjadi lagu selanjutnya. Sama seperti lagu ...last scene, continued... di atas tadi, lagu ini juga tidak bisa aku cerna sama sekali. Setelah aku tunggu sampai 1 menit lebih tetapi lagu tidak juga mengarah yang lebih baik, skip adalah satu-satunya pilihan. Sorry berat ya, Metis Gretel. I don't like this song, really!
Beralih ke track selanjutnya, Funeral [05:58]. Sudah bisa dipastikan ini adalah salah satu lagu terbaiknya Metis Gretel!!! Pada awal lagu ini, penjiwaan vokal Midori melalui liriknya benar-benar tersampaikan kepada pendengar. Terlebih dia bernyanyi dengan diiringi oleh aksi solo piano. Sangat dalam. Namun, jangan terjebak hanya dengan awalnya yang slow itu. Sebab lagu ini sebenarnya sedikit cadas dengan tempo yang speeding-bullet. Dan lagi-lagi, aksi tabuhan drum dari Kuzu Mare terlihat sangat kompleks namun tetap asyik untuk diikutin. Awal lagu dibuka dengan indah, demikian pula saat menjelang akhir lagu yang diitutup dengan aksi indah piano. Lagu Funeral ini bisa ditemui pada single kolaborasi antara GHOST dan Metis Gretel yang diberi nama GHOST & Metis Gretel - DEAD or DEAD-Silence of Species- [rilis bulan Mei 2007].
Masih belum puas dengan tembang cadas seperti MASK, Sinner dan Funeral? Coba saja simak lagu berikutnya, yakni Crucifixion [03:49]. Di sini sang drummer, Kuzu Mare benar-benar tampil KESETANAN! Begitu juga kredit diberikan kepada duo gitaris, Misa Urara dan Rukia. Sangat cacthy banget di telinga walaupun permainan gitar sedikit nge-trash dengan mengandalkan riff gitar serta distorsi yang berat. Dan tetap, ornamen bunyian dari keyboard tampil memberikan kesan glamour pada lagu ini. Lagu yang sudah cadas ini semakin tambah cadas lagi karena diiringi dengan vokal harsh dari Midori. Bukan cuman nge-harsh aja, sesekali dia juga menyeringai dan screaming. THIS SONG IS FUCKIN' GREAT!!!
Setelah selesai "mengamuk" dengan lagu di atas, pendengar diajak untuk cooling down sejenak dengan sebuah tembang berikutnya yang berjudul Tsukiyo no dress [04:09]. Agak sedikit nge-pop sih namun enak untuk didengarin sampai habis. Aku percaya telinga siapapun pasti bisa menerima lagu ini. Solo gitar yang ada di lagu ini oke juga tuh!
Tidak terasa sudah sampai pada tembang terakhir yang ada di dalam album ini. Tembang yang beruntung tersebut judulnya adalah Konketsu [03:16]. Sebuah lagu dimana aksi/permainan bassnya Setsuna lumayan keren! Tegas dan berbobot. Lagunya dinamis saja, tidak kompleks seperti tipikal lagu-lagunya Metis Gretel. Walaupun tidak sampai dalam tahap bagus, lagu ini cukup oke lah untuk didengarin.
Fiuhhh.... akhirnya selesai juga untuk mereview abum The Scene of Transmigration ini secara mendetail. Gimana gak capek, wong di dalamnya terdapat 14 buah track?!! Hmmm, walaupun ada 3-4 buah lagu yang tidak aku sukai karena memang susah banget untuk dicerna, secara keseluruhan album ini aku beri 5/5 bintang. Yah, anggap saja ini adalah salam perpisahanku buat Metis Gretel, sebuah band yang sudah aku kenal sejak akhir tahun 2006 kemarin. Walaupun Metis Gretel bubar, aku berharap para personilnya masih bisa ditemui dalam band-band proyek mereka selanjutnya.
So long, Metis Gretel....
Thursday, July 03, 2008
Metis Gretel - The Scene of Transmigration
Tanpa diiringi dengan tanda-tanda alam seperti angin topan dan petir yang bisa membelah tanah, di bulan Februari ini Metis Gretel ~salah satu band Sherow Artist Society favoriteku selain Versailles dan MATENROU OPERA~ mengeluarkan/mengumumkan pernyataan resminya bahwa Metis Gretel akhirnya membubarkan diri. Konser live terakhir sekaligus konser penutup mereka akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini [lupa tanggal berapa]. Tentunya ini sebuah kehilangan yang sangat berarti sekali. Aku sendiri tidak tahu apa yang menyebabkan Metis Gretel hingga memutuskan untuk berhenti dari dunia musik visual rock indie-nya. Apakah mereka kurang dikenal? Tidak juga. Apakah karya-karyanya [berupa single/mini-album/album] tidak ada yang membeli hingga merugi? Juga tidak. Soalnya seperti yang aku amati di situs Brand X, karya mereka selalu sold out. Jenuh? Bisa jadi. Yah, apapun itu alasannya mungkin ini sudah keputusan terbaik yang dihasilkan oleh para personil dari Metis Gretel itu sendiri....
Tuesday, October 30, 2007
VERSAILLES - LYRICAL SYMPATHY
Akhirnya, band indie Visual-kei yang tergolong baru [namun udah mendapat perhatian dari seluruh fans musik Jepang di belahan dunia], Versailles, merilis album indie perdananya. Album ini diberi judul Lyrical Sympathy.
Secara jadwal album ini akan dirilis tanggal 31 Oktober 2007. Namun
berkat kecanggihan teknologi dan internet, aku sudah mendapatkan album
ini sejak tgl 29 Oktober 2007 kemarin walaupun dengan cara
men-download-nya. Aku harap caraku ini jangan ditiru ya. Kalo ada duit
lebih, mendingan kalian beli aja deh albumnya hehehehe... Tapi dijamin
gak bakalan rugi kok beli album ini. Kenapa? Album ini memang keren!!!
Aku suka dengan semua lagu yang ada di dalamnya.
Mungkin ada yang bertanya, siapa sih Versailles [lagi-lagi nama band yg diambil dr bhs Perancis] itu sebenarnya? Well, band ini memang termasuk baru. Terbentuk pada awal-awal tahun 2007. Namun orang yang berada di dalam band ini bisa dibilang udah termasuk orang lama yang berkecimpung di dunia musik Jepang, khususnya dunia musik indie. Ada 5 orang yang menggawangi band ini. Mereka adalah Kamijo [eks LAREINE] sebagai vokalis, Hizaki [eks SULFURIC ACID dan juga aktif dalam proyek solonya yaitu Hizaki Grace Project] pada posisi gitar tentunya, Teru [eks Aikaryu] pada posisi gitar juga, Jasmine You [Hisaki Grace Project] memegang alat bass dan terakhir adalah Yuki [eks Sugar Trip] pada posisi drum.
Warna musik yang mereka mainkan kalo aku bilang sih metal. Namun bukan metal secara general. Melainkan melodic metal. Di dalam lagu-lagunya banyak tambahan ornamen-ornamen yang semakin mempertegas melodi dari lagu-lagu mereka tersebut. Baik itu ornamen dari bebunyian organ, piano, biola, dll. Dan juga, lagu-lagu yang mereka ciptakan kental dengan unsur suasana gelap dan suram. Yah, tidak gelap-gelap amat sih. Mungkin sebatas nuansa gothic gitu deh.
Album Lyrical Sympathy ini di dalamnya memuat 7 buah track. Secara berurutan, judul masing-masing dari track tersebut adalah Intro [01:10], The Love from a Dead Orchestra [08:28], Shout & Bites [03:59], Beast of Desire [04:25], The Red Carpet Day [04:23] dan Sympathia [06:08].
Dan langsung saja kita mulai dari track pertama, yaitu Intro. Sesuai judul lagunya, track ini memang menjadi pembuka dari album ini. Intro diisi dengan bebunyian ala jaman pertengahan lengkap dengan berbagai istrumen di dalamnya. Baik itu bunyi terompet yang sangat agung, biola, cello, dll. Wah, persis kayak nonton film-film kerajaan di abad pertengahan gitu deh. Aku rasa ini sebuah pemanasan yang sangat oke sebelum memasuki track selanjutnya yaitu The Love from a Dead Orchestra.
Waowww.... The Love from a Dead Orchestra is FUCKIN' GREAT!!! Dibuka oleh permainan drum Yuki yang powerful sambil diiringi dengan bunyi-bunyi ala orchestra. Setelah itu permainan solo gitar dari seorang Hizaki langsung tampak di awal-awal lagu ini. Terdengar sekali bagaimana permainan Yuki memang udah di atas rata-rata. Dengan aksi dobel pedal dan tabuhan yang kreatif langsung membuat lagu ini menjadi hidup. Akhirnya vokal Kamijo bisa didengar juga setelah intro lagunya memakan durasi hampir 1 menit. Soal musik kayaknya gak perlu aku ceritakan lagi deh. Berhubung yang main di dalamnya adalah orang-orang jenius, sudah pasti lah komposisi dan aransemen musiknya luar biasa. GILA!!! Selain itu lagu ini juga agak progressive. Maksudnya kadang-kadang kencang, terus pelan, namun tiba-tiba kencang lagi. Jadi seakan-akan ada jeda gitu. Inilah yang membuat band Versailles digilai oleh siapapun juga!!! Di tengah-tengah lagu ada permainan solo piano yang luar biasa indahnya. Seakan-akan kita terbawa ke jaman abad pertengahan.... Bagaimana dengan aksi solo gitar Hizaki dan Teru? Well, nih orang mmg bertalenta!!! Udah pasti dong solo gitarnya nendang dan menggigit banget! Bagiku, lagu ini bukan lagu kategori A lagi. Melainkan S untuk SUPER!!!
Shout & Bites menjadi track selanjutnya. Lagunya hampir se-agresif seperti track sebelumnya. Namun agak lebih cool sedikit. Permainan riff gitar Hizaki dan Teru benar-benar berat sekali. Menambah kesan gahar pada lagu ini. Dan seperti biasa, bunyi ornamen organ tetap dimunculkan untuk mempertegas nuansa suram lagu. Vokal Kamijo di sini agak sedikit dalam. Jadi terdengar gentle gitu deh vokalnya. Mantap! Dan seperti biasanya, aksi solo gitar di lagu ini benar-benar nendang pantat kalian!!! Kredit sekali lagi aku berikan kepada sang drummer, Yuki!!!
Beralih ke track berikutnya, yaitu Beast of Desire. Wah, pada intro permainan gitar Hizaki dan Teru nge-trash banget tuh. Dashyat! Sayang tidak diteruskan sampai ke isi lagunya. Namun jangan khawatir. Bisa didengar lagi kok saat chorus. Lagu ini tempo-nya lumayan cepat. Cenderung nge-power metal. Untung aja permainan bass Jasmine You tidak kedodoran mengikuti cepatnya ketukan drum Yuki. Dengan [lagi-lagi deh] aksi solo gitar yang luar biasa dari seorang Hizaki dan Teru, membuat lagu ini semakin berkelas.
Forbidden Gate, menjadi tembang selanjutnya. Lagunya sendiri agak nge-slow. Dimulai dengan intro yang menampilkan bunyi-bunyian yang bisa menentramkan jiwa. Setelah itu disusul dengan riff gitar yang berat. Pada awal-awal bait lirik, terdengar vokal Kamijo yang berusaha untuk menjwai lagu ini sambil diiringi dengan permainan bass yang apik dari Jasmine You. Memasuki chorus, ritem gitar langsung menyalak dengan kerasnya. What a power-ballad song!!!
Track selanjutnya adalah The Red Carpet Day. Sebuah lagu yang sangat cadas. Udah terlihat kok pada intronya. Permainan solo gitar yang cepat ala Yngwie J. Malmsteen dari Hizaki [atau Teru ya?], yang ditemani dengan tabuhan drum sedikit brutal dari Yuki benar-benar mampu membuat kepalaku sedikit bergoyang naik turun saking semangatnya! Bunyi organ yang dihasilkan keyboard sangat mendominasi lagu ini. Ditambah dengan suara-suara choir ala gereja membuat lagu ini terkesan gothic metal ala Moi dix Mois [pasti tahu dong ama band ini]. Sementara Hizaki aktif memainkan melodinya, Teru justru memberi nilai plus pada lagu ini dengan riff gitarnya yang nge-metal itu. Another great song by Versailles!!!
Akhirnya sampai juga pada track terakhir sekaligus tembang penutup dari album ini, Sympathia. Lagunya benar-benar nge-ballad dengan tempo yang sedang cenderung melambat. Intro dibuka dengan aksi solo piano yang langsung diteruskan oleh aksi solo gitar. Dan vokal-pun langsung dimulai dengan chorus yang sangat cacthy di telinga. Ternyata Kamijo oke juga tuh menyanyi dengan gaya vokal seperti ini. Walau lagunya ballad, riff gitar tetap terdengar gagah perkasa sekali. Hahaha... Dan petikan akutsik gitar menambah keindahan lagu ini.... Kayaknya aku harus mencari liriknya nih. Abis enak banget sih lagunya.
Well, apa lagi yang bisa aku ungkapkan dengan kata-kata? Dengan skill dari masing-masing personil yang luar biasa [terlebih Hizaki dan Teru!!!], komposisi dan aransemen musik yang sangat kaya/beraneka-ragam dan juga performa hebat seorang Kamijo, album Lyrical Sympathy ini aku kasih 5/5 bintang. Semua lagunya aku suka, termasuk track pertama yang berupa intro sekalipun!!! Jika ditanya apa lagu yang SANGAT AKU SUKA dari album ini, maka pilihanku jatuh pada lagu The Love from a Dead Orchestra, The Red Carpet Day dan Sympathia.
Yosh, aku jadikan Versailles sebagai salah satu band favoriteku yang layak ditunggu karya-karya mereka ke depannya. Dan aku berani jamin nama Versailles di tahun 2008 akan semakin bersinar benderang!!! Segini dulu aja reviewnya. Semoga berkenan. Jya.
Mungkin ada yang bertanya, siapa sih Versailles [lagi-lagi nama band yg diambil dr bhs Perancis] itu sebenarnya? Well, band ini memang termasuk baru. Terbentuk pada awal-awal tahun 2007. Namun orang yang berada di dalam band ini bisa dibilang udah termasuk orang lama yang berkecimpung di dunia musik Jepang, khususnya dunia musik indie. Ada 5 orang yang menggawangi band ini. Mereka adalah Kamijo [eks LAREINE] sebagai vokalis, Hizaki [eks SULFURIC ACID dan juga aktif dalam proyek solonya yaitu Hizaki Grace Project] pada posisi gitar tentunya, Teru [eks Aikaryu] pada posisi gitar juga, Jasmine You [Hisaki Grace Project] memegang alat bass dan terakhir adalah Yuki [eks Sugar Trip] pada posisi drum.
Warna musik yang mereka mainkan kalo aku bilang sih metal. Namun bukan metal secara general. Melainkan melodic metal. Di dalam lagu-lagunya banyak tambahan ornamen-ornamen yang semakin mempertegas melodi dari lagu-lagu mereka tersebut. Baik itu ornamen dari bebunyian organ, piano, biola, dll. Dan juga, lagu-lagu yang mereka ciptakan kental dengan unsur suasana gelap dan suram. Yah, tidak gelap-gelap amat sih. Mungkin sebatas nuansa gothic gitu deh.
Album Lyrical Sympathy ini di dalamnya memuat 7 buah track. Secara berurutan, judul masing-masing dari track tersebut adalah Intro [01:10], The Love from a Dead Orchestra [08:28], Shout & Bites [03:59], Beast of Desire [04:25], The Red Carpet Day [04:23] dan Sympathia [06:08].
Dan langsung saja kita mulai dari track pertama, yaitu Intro. Sesuai judul lagunya, track ini memang menjadi pembuka dari album ini. Intro diisi dengan bebunyian ala jaman pertengahan lengkap dengan berbagai istrumen di dalamnya. Baik itu bunyi terompet yang sangat agung, biola, cello, dll. Wah, persis kayak nonton film-film kerajaan di abad pertengahan gitu deh. Aku rasa ini sebuah pemanasan yang sangat oke sebelum memasuki track selanjutnya yaitu The Love from a Dead Orchestra.
Waowww.... The Love from a Dead Orchestra is FUCKIN' GREAT!!! Dibuka oleh permainan drum Yuki yang powerful sambil diiringi dengan bunyi-bunyi ala orchestra. Setelah itu permainan solo gitar dari seorang Hizaki langsung tampak di awal-awal lagu ini. Terdengar sekali bagaimana permainan Yuki memang udah di atas rata-rata. Dengan aksi dobel pedal dan tabuhan yang kreatif langsung membuat lagu ini menjadi hidup. Akhirnya vokal Kamijo bisa didengar juga setelah intro lagunya memakan durasi hampir 1 menit. Soal musik kayaknya gak perlu aku ceritakan lagi deh. Berhubung yang main di dalamnya adalah orang-orang jenius, sudah pasti lah komposisi dan aransemen musiknya luar biasa. GILA!!! Selain itu lagu ini juga agak progressive. Maksudnya kadang-kadang kencang, terus pelan, namun tiba-tiba kencang lagi. Jadi seakan-akan ada jeda gitu. Inilah yang membuat band Versailles digilai oleh siapapun juga!!! Di tengah-tengah lagu ada permainan solo piano yang luar biasa indahnya. Seakan-akan kita terbawa ke jaman abad pertengahan.... Bagaimana dengan aksi solo gitar Hizaki dan Teru? Well, nih orang mmg bertalenta!!! Udah pasti dong solo gitarnya nendang dan menggigit banget! Bagiku, lagu ini bukan lagu kategori A lagi. Melainkan S untuk SUPER!!!
Shout & Bites menjadi track selanjutnya. Lagunya hampir se-agresif seperti track sebelumnya. Namun agak lebih cool sedikit. Permainan riff gitar Hizaki dan Teru benar-benar berat sekali. Menambah kesan gahar pada lagu ini. Dan seperti biasa, bunyi ornamen organ tetap dimunculkan untuk mempertegas nuansa suram lagu. Vokal Kamijo di sini agak sedikit dalam. Jadi terdengar gentle gitu deh vokalnya. Mantap! Dan seperti biasanya, aksi solo gitar di lagu ini benar-benar nendang pantat kalian!!! Kredit sekali lagi aku berikan kepada sang drummer, Yuki!!!
Beralih ke track berikutnya, yaitu Beast of Desire. Wah, pada intro permainan gitar Hizaki dan Teru nge-trash banget tuh. Dashyat! Sayang tidak diteruskan sampai ke isi lagunya. Namun jangan khawatir. Bisa didengar lagi kok saat chorus. Lagu ini tempo-nya lumayan cepat. Cenderung nge-power metal. Untung aja permainan bass Jasmine You tidak kedodoran mengikuti cepatnya ketukan drum Yuki. Dengan [lagi-lagi deh] aksi solo gitar yang luar biasa dari seorang Hizaki dan Teru, membuat lagu ini semakin berkelas.
Forbidden Gate, menjadi tembang selanjutnya. Lagunya sendiri agak nge-slow. Dimulai dengan intro yang menampilkan bunyi-bunyian yang bisa menentramkan jiwa. Setelah itu disusul dengan riff gitar yang berat. Pada awal-awal bait lirik, terdengar vokal Kamijo yang berusaha untuk menjwai lagu ini sambil diiringi dengan permainan bass yang apik dari Jasmine You. Memasuki chorus, ritem gitar langsung menyalak dengan kerasnya. What a power-ballad song!!!
Track selanjutnya adalah The Red Carpet Day. Sebuah lagu yang sangat cadas. Udah terlihat kok pada intronya. Permainan solo gitar yang cepat ala Yngwie J. Malmsteen dari Hizaki [atau Teru ya?], yang ditemani dengan tabuhan drum sedikit brutal dari Yuki benar-benar mampu membuat kepalaku sedikit bergoyang naik turun saking semangatnya! Bunyi organ yang dihasilkan keyboard sangat mendominasi lagu ini. Ditambah dengan suara-suara choir ala gereja membuat lagu ini terkesan gothic metal ala Moi dix Mois [pasti tahu dong ama band ini]. Sementara Hizaki aktif memainkan melodinya, Teru justru memberi nilai plus pada lagu ini dengan riff gitarnya yang nge-metal itu. Another great song by Versailles!!!
Akhirnya sampai juga pada track terakhir sekaligus tembang penutup dari album ini, Sympathia. Lagunya benar-benar nge-ballad dengan tempo yang sedang cenderung melambat. Intro dibuka dengan aksi solo piano yang langsung diteruskan oleh aksi solo gitar. Dan vokal-pun langsung dimulai dengan chorus yang sangat cacthy di telinga. Ternyata Kamijo oke juga tuh menyanyi dengan gaya vokal seperti ini. Walau lagunya ballad, riff gitar tetap terdengar gagah perkasa sekali. Hahaha... Dan petikan akutsik gitar menambah keindahan lagu ini.... Kayaknya aku harus mencari liriknya nih. Abis enak banget sih lagunya.
Well, apa lagi yang bisa aku ungkapkan dengan kata-kata? Dengan skill dari masing-masing personil yang luar biasa [terlebih Hizaki dan Teru!!!], komposisi dan aransemen musik yang sangat kaya/beraneka-ragam dan juga performa hebat seorang Kamijo, album Lyrical Sympathy ini aku kasih 5/5 bintang. Semua lagunya aku suka, termasuk track pertama yang berupa intro sekalipun!!! Jika ditanya apa lagu yang SANGAT AKU SUKA dari album ini, maka pilihanku jatuh pada lagu The Love from a Dead Orchestra, The Red Carpet Day dan Sympathia.
Yosh, aku jadikan Versailles sebagai salah satu band favoriteku yang layak ditunggu karya-karya mereka ke depannya. Dan aku berani jamin nama Versailles di tahun 2008 akan semakin bersinar benderang!!! Segini dulu aja reviewnya. Semoga berkenan. Jya.
Thursday, August 17, 2006
Dirgahayu Ke-61 Kemerdekaan Republik Indonesia

Dirgahayu Ke-61 Kemerdekaan Republik Indonesia!!! Pada tanggal 17 Agustus 1945 yang silam, bendera Sang Saka Merah Putih dan bendera merah putih lainnya berkibar di seluruh pelosok negeri merayakan kemerdekaan yang diraih pejuang bangsa dengan darah dan air mata. Saatnya untuk bertanya apa yang sudah kita lakukan untuk republik tercinta ini. Setidaknya, mari panjatkan sebaris doa untuk kejayaan bangsa/negara dan semoga dijauhkan dari bencana serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Sekilas Info: Kata dirgahayu dalam KUBI susunan Poerwadarminta terdapat singkatan sl yang artinya berasal dari sastra lama, kata dirgahayu sendiri bermakna “semoga berumur panjang; hidup!”. Kata dirgahayu adalah adjectiva berumur panjang, biasanya ditujukan pada negara atau organisasi yang sedang memperingati hari jadinya, misalnya “Dirgahayu Republik Indonesia”, panjang umur Republik Indonesia.
Contoh penulisan yang salah kaprah:
Dirgahayu Republik Indonesia ke-59
Dirgahayu ke-59 Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-59
Selamat Dirgahayu ke-59 Republik Indonesia
Dirgahayu Republik Indonesia 59 tahun
Yang benar adalah cukup Dirgahayu Republik Indonesia, Dirgahayu Indonesia atau Dirgahayu Republik Indonesia pada ulang tahun yang ke-59.
Sumber Sekilas Info: http://yulian.firdaus.or.id
Foto: http://www.presidensby.info
Saturday, July 08, 2006
SUPERMAN RETURNS

Berhubung lagi malas ngetik nih, untuk jalan ceritanya tidak perlu aku review ya. Lagipula kalo aku ceritakan, kasihan khan buat yang belum nonton. Entar aku dihujat para anti spoiler lagi. Hohoho.... Pokoknya inti ceritanya begini. Superman [yang diperankan oleh Brandon Routh] selama 5 tahun menghilang tanpa kabarnya. Orang-orang di bumi sudah mulai melupakan dia, termasuk Lois Lane [diperankan oleh Kate Bosworth]. Namun akhirnya dia kembali juga ke bumi dan mulai menjalankan tugasnya menolong orang-orang yang memerlukan pertolongan. Selidik punya selidik, ternyata Superman pergi ke planet Krypton untuk mengecek apakah benar planetnya masih ada atau sudah hancur lebur. Di balik kedatangan sang manusia baja tersebut, Lex Luthor [diperankan oleh Kevin Spacey] mempunyai rencana jahat untuk menguasai dunia.
Brandon Routh bermain cukup apik. Bisa menokohkan 2 kepribadian yang beda. Dia bisa berakting orang gagap dan canggung ala Clark Kent dan laki-laki yg sangat perkasa, macho dgn suara yg agak berat ala Superman. Kevin Spacey, sang aktor peraih Oscar, aktingnya bisa aku bilang bagus sekali di sini. Dia bisa memerankan Lex Luthor dgn lumayan sempurna. Lex yang kapitalis, kejam, licik, keji dan sangat bernafsu sekali ingin membunuh Superman. Beda banget deh pokoknya dgn Lex Luthor versi dulu yg diperankan oleh Gene Hackman. Kate Bosworth? Sebenarnya aku tidak suka dgn aktris ini. Jidatnya agak melebar gitu. Tapi biar gitu, dia bisa kok memerankan tokoh ikonik Lois Lane yg karakternya kuat dan keras kepala dgn baik. Sayang aja ada beberapa bagian karakter Lois Lane yg kurang bagus Kate perankan. Contohnya seperti Lois yang cerewet dan ingin menang sendiri. But overall, Kate sudah bagus kok.
Beberapa adegan yang paling aku suka adalah:
- Kayaknya ini adalah adegan yg paling aku suka dari semua adegan dlm film Superman Returns ini. Yaitu saat Superman menyelamatkan pesawat ulang alik dan pesawat biasa yang di dalamnya terdapat Lois Lane. Mantap benar deh!!! Aku aja sampe menahan nafas, berkeringat bahkan merinding [gejala demam berdarah kaleeee....] menonton adegan ini. Apalagi ditutupi dengan manis saat pesawat biasa berhasil ditolong Superman dan "mendarat" di lapangan baseball. Hehehe....
- Kehancuran Globe Daily Planet yang jatuh dari atas gedung. Sebelum sempat menghantam ke tanah dan tentunya masyarakat, Superman dgn cepat mengantisipasi hal tsb. Adegan ini dgn manis juga ditutupi dengan beberapa kali jepretan dari kamera sang photographer Jimmy Olsen [teman kerja Clark Kent]. Mungkin Olsen saat itu berpikir "Ini akan menjadi foto yang terindah dalam hidup dan tentunya karirku". Go Olsen....
- Superman di atas bumi. Melihat Superman terbang mengangkasa mengawasi bumi dgn latar belakang bumi yang sangat indah, masa adegan ini tidak membekas di hati? Ditutupi dgn manis saat warga bumi berteriak minta tolong dan Superman dgn sekejap akan hadir dan memberikan pertolongan ke seluruh penjuru dunia.
- Superman dihajar Lex Luthor. Yeah, benar. Ini juga adalah salah satu adegan yang aku suka. Superman yg lemah karena batu Krypton, dengan mudahnya dihajar habis-habisan oleh Luthor beserta anak buahnya. Adegan ini juga ditutupi dgn manis saat Luthor menusuk punggung Superman dgn batu Krypton yg runcing [menyerupai pisau].
Alhasil, sudah tentu dong film ini SANGAT LAYAK untuk ditonton. Bryan Singer memang menunjukkan kelasnya di sini. Buat fans komik Superman, aku rasa mereka pasti bahagia menonton film ini. Dan tentunya mereka mau menghargai upaya Bryan Singer kenapa logo huruf "S" di dada Superman dibuat sekecil gitu, sampe dgn celana dalam yg berbentuk ala boxer.
Look up in the sky....
It's a bird. It's a plane...
No, it's SUPERMAN!!!
Aneka Ragam:
- Brandon Routh dibesarkan di Norwalk yang juga merupakan kampung halaman George Reeves, pemeran Superman dlm serial TV Adventures of Superman pd thn 1952-1957.
- Brandon Routh pernah tampil sebagai salah satu figuran di video klipnya Christian Aguilera [What a Girl Wants] loh. Tapi dijamin bakal susah ditemukan tampangnya dia dalam video klip tsb. Wekekeke....
- Nama julukan Brandon Routh adalah BJ. Padahal tau sendiri khan di Amrik BJ itu identik dgn "blow job", salah satu aktivitas seksual. Hihihihi.... Karena hal ini Routh disangka sebagai simpanan Bryan Singer yang notabene adalah gay. Waks!!!
- Brandon Routh adalah org ketujuh yang pernah berperan menjadi Superman/Clark Kent. Enam orang sebelumnya adalah George Reeves, Chritopher Reeves, John Haymes Newton [main di serial TV Superboy], Gerard Christopher [main di serial TV Superboy juga], Dean Cain [main di serial TV Lois & Clark] dan Tom Welling [main di serial TV Smallville].
- Kate Bosworth sampe saat ini masih kekasih dari Orlando Bloom.
- Suara dan visual Marlon Brando [berperan sebagai Jor El, ayah Superman] yang tampak dalam film sebenarnya merupakan gambar dari film originalnya dulu.
- Buat penggemar komik Superman, pasti tahu kalo dijubah Superman seharusnya ada logo "S" besar. Namun dalam filmnya [karena beberapa hal] logo tsb tidak ada. Sebagai gantinya muncullah logo huruf "S" pada sabuk berwarna kuning tsb.
- Bryan Singer sebenarnya ingin Christopher Reeves tampil sebagai cameo dalam film Superman Returns ini. Sayang sekali keinginan tsb tak tercapai. Reeves keburu meninggal tahun 2004 kemarin [jadi sedih deh rasanya...]
- Mischa Barton dan Keira Knightley sebelumnya dicalonkan untuk menjadi Lois Lane.
Lain-lain:
Official Site of Superman Returns: http://www.supermanreturns.com
40 Things about Superman: http://movies.go.com/feature?featureid=836290
Superman Returns on Yahoo! Movies: http://movies.yahoo.com/shop?d=hv&cf=info&id=1807839024
Trivia for Superman Returns: http://imdb.com/title/tt0348150/trivia
Subscribe to:
Posts (Atom)