Ternyata oh ternyata, masih banyak orang-orang yang tidak mengetahui bahwa Pluto sudah dicoret statusnya sebagai planet yang ada di dalam tata surya kita. Otomatis, tata surya kita yang dulunya ada 9 planet kini hanya memiliki 8 planet saja. Secara berurutan yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Status Pluto dicoret sebagai planet setelah diadakannya konferensi
IAU yang berlangsung di Praha, Rep. Ceko pada tahun 2006 silam. Keputusan tersebut diambil
melalui pemungutan suara yang diikuti lebih dari 2.500 astronom dari 75
negara.
Ada 3 (tiga) buah kriteria/syarat sehingga bisa disebut sebagai planet. Yaitu: (1) Benda antariksa yang mengorbit matahari, (2) Memiliki massa yang cukup besar sehingga gravitasinya cukup kuat untuk mengikatnya menjadi objek yang berbentuk bundar dan terakhir adalah (3) Di sekitar garis orbitnya tidak didapati objek sejenis.
Nah, Pluto gagal pada kriteria/syarat nomor 3. Sebab orbit Pluto bertabrakan/bersinggungan dengan orbit planet Neptunus. Namun anehnya, hingga sampai saat ini Pluto dan planet Neptunus belum pernah bertabrakan. Mungkin ada faktor lain yang menyebabkan mereka masih aman-aman saja.
Dan untuk selanjutnya Pluto diklasifikasi ulang sebagai anggota Dwarf Planet (Planet Kerdil).
Sayonara, Pluto....
Wednesday, August 22, 2012
DYING FETUS - Reign Supreme
Reign Supreme, adalah album ketujuh yang dirilis oleh DYING FETUS, band death metal asal kota Maryland, Amerika Serikat. Dirilis tanggal 19 Juni 2012 lalu melalui perusahaan spesialisasi album-album metal, yaitu Relapse Records. Di dalamnya berisikan 9 buah lagu. Namun bila membeli special edition, akan ada sebuah track bonus yang berjudul Dead Whores Loves to Fuck. Komentar saya setelah mendengarkan album ini secara berulang-ulang, well, DYING FETUS memang tidak pernah mengecewakan sih. Albumnya tetap sick dengan alunan death metal yang kencang namun sesekali nge-groove. Namun satu poin tambahan yang bisa saya tangkap lewat album ini adalah DYING FETUS semakin banyak bermain secara technical. Sehingga lebih kompleks namun tidak akan membuat pendengarnya merasa "berat" untuk mencernanya.
Track pertama, Invert the Idols, sepertinya pembuktian DYING FETUS bahwa mereka tetap memanjakan penggemarnya dengan tempo-tempo yang pelan nan berat. Ciri khas slamming death metal, sebuah genre yang belakangan ini sangat digemari oleh metalhead-metalhead Indonesia. Subjected to a Beating mungkin bisa dibilang sebagai salah satu andalan dalam album ini. Second Skin cukup kencang dengan kombinasi yang akur antara John Gallagher dan Sean Beasley. Jangan terjebak dengan From Womb to Waste yang awalnya bermain pelan, sebab pada akhirnya tetap bermain brutal dengan tempo yang tinggi. Sebuah filler track sepertinya. Termasuk juga Dissidence.
In the Trenches tidak menawarkan sesuatu yang baru. Namun tetap asyik untuk dijajal. Devout Atrocity, adalah salah satu lagu favoritku dalam album ini. Revisionist Past dan The Blood of Power memang pas ditaruh pada bagian akhir album. Sangat klimaks dengan tensi yang cukup tinggi. Dan di Blood of Power terasa alunan-alunan melodi yang sedikit sentimentil.
Dan sebuah lagu bonus, Dead Whores Loves to Fuck (hanya berdurasikan 50 detik saja), benar-benar menguras emosi! Atmosfir lagu kurang lebih sama saja dengan lagu Kill Your Mother/Rape Your Dog, lagu yang ada dalam album Killing on Adrenaline, rilisan tahun 1998.
So, apalagi yang kalian tunggu? Segera jajal album ini. Bila perlu, beli. Sebab sangat direkomendasikan!
Salam dua jari!
Salam dua jari!
Tuesday, August 21, 2012
JASAD's new single: Cengkram Garuda
Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 67 tahun tanggal 17 Agustus 2012 kemarin, JASAD (band brutal death metal asal kota Bandung) merilis sebuah lagu terbarunya yang diberi judul Cengkram Garuda. Membaca judulnya saya menjadi penasaran bagaimana liriknya. Namun sayangnya, saya belum berhasil mendapatkan keseluruhan lirik yang ada dalam lagu ini. Ini merupakan lagu ketiga (sebelumnya ada Precious Moment to Die dan Rebirth ov Jatisunda) yang telah dibocorkan oleh JASAD menyambut album terbarunya yang akan rilis pada bulan September 2012 mendatang. Album ketiga JASAD tersebut akan bertajuk Rebirth ov Jatisunda.
Lantas, bagaimana dengan lagu Cengkram Garuda ini sendiri? Seperti biasa, tetap menampilkan permainan musik yang brutal dan sangat kompleks sekali. Namun tenang saja, masih sedikit diselingi dgn groove yang bikin kepala asyik berhead-spin. Permainan drum di lagu ini selalu aktif dengan teknik gravity-blast. Sebuah teknik yang susah namun memang ini wajib dimiliki bagi pemain drum sebuah band beraliran brutal brutal metal. Sedikit penasaran, saat rekaman lagu Cengkram Garuda ini apakah drummer JASAD masih si Dani Papap atau sudah si Abaz (yang juga masih menjadi personil dari band genre serupa, yakni UNDERGOD).
Man, sang guttural, makin terlihat sadis aja nih vokalnya. Demikian pula aksi gitarnya Ferly dan driving line bass-nya Yuli. Ah, saya kangen ingin menyaksikan mereka tampil manggung lagi.
Yup, hanya segitu saja review singkat yang bisa saya paparkan. Bagi kalian yang ingin mendengarkan lagu Cengkram Garuda ini, silakan unduh dari official Reverbnation JASAD yang beralamatkan di http://reverbnation.com/jasadbdm. Gratis!!! Untuk kalian-kalian yang ingin mengunduh lewat mobile phone, langsung saja ke sini: http://goo.gl/QQsyg (thanks to @pecandudosa).
Salam dua jari!
Lantas, bagaimana dengan lagu Cengkram Garuda ini sendiri? Seperti biasa, tetap menampilkan permainan musik yang brutal dan sangat kompleks sekali. Namun tenang saja, masih sedikit diselingi dgn groove yang bikin kepala asyik berhead-spin. Permainan drum di lagu ini selalu aktif dengan teknik gravity-blast. Sebuah teknik yang susah namun memang ini wajib dimiliki bagi pemain drum sebuah band beraliran brutal brutal metal. Sedikit penasaran, saat rekaman lagu Cengkram Garuda ini apakah drummer JASAD masih si Dani Papap atau sudah si Abaz (yang juga masih menjadi personil dari band genre serupa, yakni UNDERGOD).
Man, sang guttural, makin terlihat sadis aja nih vokalnya. Demikian pula aksi gitarnya Ferly dan driving line bass-nya Yuli. Ah, saya kangen ingin menyaksikan mereka tampil manggung lagi.
Yup, hanya segitu saja review singkat yang bisa saya paparkan. Bagi kalian yang ingin mendengarkan lagu Cengkram Garuda ini, silakan unduh dari official Reverbnation JASAD yang beralamatkan di http://reverbnation.com/jasadbdm. Gratis!!! Untuk kalian-kalian yang ingin mengunduh lewat mobile phone, langsung saja ke sini: http://goo.gl/QQsyg (thanks to @pecandudosa).
Salam dua jari!
Sunday, August 19, 2012
Manfaat Musik
Menikmati musik memang kegiatan yang paling mengenakkan dan mengasyikkan. Tapi, selidik punya selidik, ternyata musik mempunyai banyak manfaat yang kadang kita tidak bisa kira. Apa saja manfaat itu? Kita simak saja di bawah ini:
Effect Mozzart
Adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan sebuah musik yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang. Sudah terbukti bahwa bila seorang anak sudah sedini mungkin diperkenalkan dengan musik, maka tingkat intelegensianya pun rata-rata akan lebih tinggi dibanding dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik. Dengan cara tertentu otakpun akan di-stimulasi untuk “belajar” segala sesuatu lewat nada-nada musik. Oh iyah, musik-musik yang ber-iramakan klasik juga bagus sekali manfaatnya buat ibu hamil dan si bayi. Yaitu bisa mencerdaskan bayi dan juga bisa memberi ketenangan yang tentram buat ibu yang mengandung.
Refreshing
Kadang saat pikiran lagi bosan (istilah gaulnya, bete) dan buntu tidak tau apa yang harus dilakukan, dengan mendengarkan musik walaupun sejenak segala pikiran kitapun bisa kembali fresh/segar. Hasilnya, kita bersemangat kembali mengerjakan sesuatu yang tertunda (kayak judulnya lagu Padi aja ya). Jadi, secara langsung musik bisa “memandikan” pikiran kita yang lagi ruwet.
Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan “feeling” tertentu. Apabila ada motivasi, semangatpun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Coba diingat saat apel pagi yang diwajibkan menyanyikan lagu wajib nasional, semata-mata hanya untuk menimbulkan motivasi mencintai negeri, mengenang jasa pahlawan dan memberi semangat baru pada pesertanya. Hal ini berlaku juga pada irama mars yang merupakan irama untuk mengorbankan semangat perjuangan.
Kepribadian Seseorang
Perkembangan kepribadian seseorang juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengar. Kalo waktu kecil kita suka mendengarkan lagu-lagu anak-anak, waktu sudah besar kitapun akan memilih sendiri jenis musik yang kita sukai, seperti rock, metal, blues, jazz, dan lain sebagainya. Pemilihan jenis musik yang disukai bisa dibilang membantu kita untuk memberikan nuansa hidup yang kita butuhkan, misalnya agar tenang kita bisa mendengarkan lagu jazz, agar semangat kita bisa mendengarkan lagi rock/metal atau agar santai, kita bisa mendengarkan lagu blues atau reggae.
Terapi
Berbagai literatur juga menerangkan tentang manfaat musik untuk kesehatan. Bahkan buat orang yang sakit, mendengarkan musik bisa menjadi terapi yang diharapkan bisa mengarahkan pada pemulihan tubuh. Hal ini juga tengah dikembangkan untuk bisa dimanfaatkan lebih luas.
Komunikasi
Sebagai bahasa yang universal (menyeluruh), musik juga mampu menyampaikan berbagai pesan ke seluruh bangsa tanpa harus memahami bahasanya. Buktinya, event-event se-dunia tidak pernah meninggalkan musk sebagai pengantarnya. Bagi dunia industri, musik bisa juga memberikan image produk lewat iklan-iklannya.
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bersama bila musik itu memiliki banyak sekali manfaatnya. Sepertinya masih banyak lagi deh manfaat dari musik itu. Kita saja yang tidak mengetahuinya. Dunia ini tanpa ada musik, ibarat sayur tanpa garam. Hambar. So, masih tertarik untuk tidak menyukai musik?
Refreshing
Kadang saat pikiran lagi bosan (istilah gaulnya, bete) dan buntu tidak tau apa yang harus dilakukan, dengan mendengarkan musik walaupun sejenak segala pikiran kitapun bisa kembali fresh/segar. Hasilnya, kita bersemangat kembali mengerjakan sesuatu yang tertunda (kayak judulnya lagu Padi aja ya). Jadi, secara langsung musik bisa “memandikan” pikiran kita yang lagi ruwet.
Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan “feeling” tertentu. Apabila ada motivasi, semangatpun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Coba diingat saat apel pagi yang diwajibkan menyanyikan lagu wajib nasional, semata-mata hanya untuk menimbulkan motivasi mencintai negeri, mengenang jasa pahlawan dan memberi semangat baru pada pesertanya. Hal ini berlaku juga pada irama mars yang merupakan irama untuk mengorbankan semangat perjuangan.
Kepribadian Seseorang
Perkembangan kepribadian seseorang juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengar. Kalo waktu kecil kita suka mendengarkan lagu-lagu anak-anak, waktu sudah besar kitapun akan memilih sendiri jenis musik yang kita sukai, seperti rock, metal, blues, jazz, dan lain sebagainya. Pemilihan jenis musik yang disukai bisa dibilang membantu kita untuk memberikan nuansa hidup yang kita butuhkan, misalnya agar tenang kita bisa mendengarkan lagu jazz, agar semangat kita bisa mendengarkan lagi rock/metal atau agar santai, kita bisa mendengarkan lagu blues atau reggae.
Terapi
Berbagai literatur juga menerangkan tentang manfaat musik untuk kesehatan. Bahkan buat orang yang sakit, mendengarkan musik bisa menjadi terapi yang diharapkan bisa mengarahkan pada pemulihan tubuh. Hal ini juga tengah dikembangkan untuk bisa dimanfaatkan lebih luas.
Komunikasi
Sebagai bahasa yang universal (menyeluruh), musik juga mampu menyampaikan berbagai pesan ke seluruh bangsa tanpa harus memahami bahasanya. Buktinya, event-event se-dunia tidak pernah meninggalkan musk sebagai pengantarnya. Bagi dunia industri, musik bisa juga memberikan image produk lewat iklan-iklannya.
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bersama bila musik itu memiliki banyak sekali manfaatnya. Sepertinya masih banyak lagi deh manfaat dari musik itu. Kita saja yang tidak mengetahuinya. Dunia ini tanpa ada musik, ibarat sayur tanpa garam. Hambar. So, masih tertarik untuk tidak menyukai musik?
Catatan: Tulisan di atas sudah pernah saya tulis di forum Webgaul (tanggal 18 Juli 2003). Bila kalian menemukan tulisan yang sama persis (seperti punya saya ini) sesudah dari tanggal di atas, berarti itu merupakan hasil copy paste.
TURBIDITY - Suffering of Human Decapitated
Suffering of Human Decapitated, merupakan judul full length album perdana miliknya TURBIDITY yang dirilis di bawah naungan label Extreme Souls Production (biasa disebut ESP). ESP juga membawahi beberapa band cadas lainnya. Sebut saja seperti JASAD, PLASMOPTYSIS, BLOODGUSH, BRAIN ASS, OPIUM, dll. TURBIDITY sendiri adalah band beraliran slamming brutal death metal asal Bandung, Jawa Barat. Terbentuk sejak bulan Pebruari 2008. Dihuni oleh empat orang personil. Mereka adalah Dada Rosadeath sbg guttural voice/piq squeal, Daniel Turbiyem di posisi gitar, Tangkil pada bass dan terakhir Iko Karbon yang tentunya menggawangi posisi drum.
Albumnya berisikan 10 buah lagu. Termasuk satu lagu miliknya JASAD yang mereka cover/bawakan dengan gaya mereka sendiri. Lagu yang beruntung tersebut adalah The Amelia's Revenge (dari album Witness of Perfect Torture). Cadas euy!!
Bisa saya katakan, album ini sangat worth untuk disimak (walaupun menurut saya musiknya kental dengan pengaruh DEVOURMENT & PATHOLOGY). Terlebih jika kalian yang freak banget dengan alunan down-tempo plus distorsi berat nan pelan, tentunya sangat enak sekali bila dibarengi dengan hentakan kepala naik turun alias headbang. Beberapa lagu yang bisa dijadikan sebagai highlight untuk album ini adalah: Membunuh atau Dibunuh, Infernal from Malidiction, Path of Mutilated dan Your Pain is My Pleasure.
Dalam album ini juga terdapat 3 buah lagu lama milik TURBIDITY yang sebelumnya sudah pernah dirilis dalam bentuk demo promo (bisa dilihat di sini). yaitu Path of Mutilated, Marah Termuntah dan Persetubuhan Darah. Hanya, versi albumnya ini sudah mengalami proses rekam ulang (rerecording) yang makin membuat ketiga lagu tersebut makin terlihat segar, cadas dan garang. Namun sayangnya, tempo agak sedikit diturunkan.
Tertarik dengan album ini? Beli lah CD-nya! Atau kalo mau download, sudah banyak tuh linknya beredar. Namun ada baiknya bila kita mensupport band-band metal/underground Indonesia dengan membeli karya-karyanya. It's a must, kawan!
Akhir kata, album ini sangat layak saya masukkan ke dalam 10 album terbaik metal Indonesia untuk tahun 2011 ini. Let's see...!
In death we trust, in brutality we blast!
Albumnya berisikan 10 buah lagu. Termasuk satu lagu miliknya JASAD yang mereka cover/bawakan dengan gaya mereka sendiri. Lagu yang beruntung tersebut adalah The Amelia's Revenge (dari album Witness of Perfect Torture). Cadas euy!!
Bisa saya katakan, album ini sangat worth untuk disimak (walaupun menurut saya musiknya kental dengan pengaruh DEVOURMENT & PATHOLOGY). Terlebih jika kalian yang freak banget dengan alunan down-tempo plus distorsi berat nan pelan, tentunya sangat enak sekali bila dibarengi dengan hentakan kepala naik turun alias headbang. Beberapa lagu yang bisa dijadikan sebagai highlight untuk album ini adalah: Membunuh atau Dibunuh, Infernal from Malidiction, Path of Mutilated dan Your Pain is My Pleasure.
Dalam album ini juga terdapat 3 buah lagu lama milik TURBIDITY yang sebelumnya sudah pernah dirilis dalam bentuk demo promo (bisa dilihat di sini). yaitu Path of Mutilated, Marah Termuntah dan Persetubuhan Darah. Hanya, versi albumnya ini sudah mengalami proses rekam ulang (rerecording) yang makin membuat ketiga lagu tersebut makin terlihat segar, cadas dan garang. Namun sayangnya, tempo agak sedikit diturunkan.
Tertarik dengan album ini? Beli lah CD-nya! Atau kalo mau download, sudah banyak tuh linknya beredar. Namun ada baiknya bila kita mensupport band-band metal/underground Indonesia dengan membeli karya-karyanya. It's a must, kawan!
Akhir kata, album ini sangat layak saya masukkan ke dalam 10 album terbaik metal Indonesia untuk tahun 2011 ini. Let's see...!
In death we trust, in brutality we blast!
Catatan: Review ini saya tulis sekitar bulan Oktober 2011. Informasi terbaru, Dada Rosadeath sudah cabut dan tidak lagi menjadi vokalis TURBIDITY.
Subscribe to:
Posts (Atom)